Bagikan Ratusan Masker dan Sembako, BHS Ingatkan Pemerintah Agar Penyaluran Bantuan Tepat Sasaran


Bagikan Ratusan Masker dan Sembako, BHS Ingatkan Pemerintah Agar Penyaluran Bantuan Tepat Sasaran BAGIKAN - Bacabup Sidoarjo, Bambang Haryo Soekartono (BHS) membagikan 600 masker dan puluhan sembako kepada para nelayan asal Desa Karanganyar, Kecamatan Sedati, Sidoarjo, Jumat (22/05/2020).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Bakal Calon Bupati (Bacabup) Sidoarjo, Bambang Haryo Soekartono (BHS) bersama timnya membagikan sekitar 600 masker untuk nelayan dan 23 Rukun Tetangga (RT) di Desa Kalanganyar, Kecamatan Sedati, Sidoarjo, Jumat (22/05/2020). Selain itu juga membagikan puluhan paket sembako untuk para nelayan yang terdampak Covid-19.

"Kami berharap bantuan masker dan sembako bisa memutus mata rantai Covid-19 saat pelaksaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Karena sejak adanya Covid-19 hasil tangkapan nelayan tak bisa terdistribusikan hingga 50 sampai 60 persen ke konsumen," terang Bambang Haryo Soekartono kepada republikjatim.com, Jumat (22/05/2020) usai pembagikan masker dan sembako.

Selain itu, saat pembagian BHS meminta perwakilan RT dan nelayan agar tetap menjaga protokol kesehatan terutama menjalankan physical (social) distancing dan mengingatkan warga agar mengurangi kegiatan diluar rumah. Baginya kegiatan yang tidak perlu diluar rumah harus dikurangi. Hal ini agar penerapan PSBB bisa mengurangi jumlah warga Sidoarjo yang terpapar Covid-19.

"Yang tak kalah penting, masyarakat harus tetap mengkonsumsi ikan untuk mencegah virus Corona. Karena ikan mengandung vitamin, protein dan gizi yang cukup untuk menjadi imun di tubuh warga yang sehat," imbuhnya.

Bagi BHS yang juga mantan anggota DPR RI ini, saat ini pelaksanaan PSBB tahap kedua bakal segera berakhir pada 25 Mei 2020 mendatang. Karena itu harus dievaluasi. Terutama soal tolam ukur apa saja hasil dari pelaksanaan PSBB. Apalagi, saat ini diketahui sejak adanya PSBB tahap I dan PSBB tahap II, jumlah penderita Corona bukan menurun mala cenderung naik. Padahal, pelaksanaan PSBB tahap kedua sudah diperkat peratusan dan sanksinya.

"Suksesnya PSBB itu memang bergantung masyarakat. Mungkin saat PSBB berikutnya yang dikuatka adalah sosialisasi ke publik soal pentingnya penggunaan masker, pola hidup bersih dan sehat, mengkonsumsi makanan bergizk serta mengkonsumsi ramuan kunir, jahe dan daun sirih. Serta sosialisasinya harus lebih massif bukan hanya ditingkat pemerintah daerah (atas) akan tetapi juga sampai ke RT dan RW (bawah)," tegasnya.

Tidak hanya itu, kata politisi Partai Gerindra ini, masyarakat harus saling mengingatkan jika ada yang melanggar social distancing dan phsycal distancing. Misalnya jika ada yang salaman, harus langsung ditegur.

"Jangan salaman. Kalau bisa salaman dari jauh saja," pintahnya anggota DPR RI periode 2014-2019 ini.

BHS menilai penerapan PSBB lebih efesien dan efektif dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Hal itu seperti yang dilakukan di DKI Jakarta. Hasilnya jumlah warga yang positif Covid-19 semakin lama semakin menurun.

"Penerapan itu bakal menjadi tantangan kedepan. Semoga PSBB bisa dilaksanakan lebih baik dengan memperhatikan dukungan kebutuhan logistik bagi masyarakat terdampak. Jika tak mampu menyediakan logistik bagi masyarakat perpanjang PSBB tak akan ada hasilnya," ungkap alumnus ITS Surabaya ini.

Yang tak kalah pentingnya kata BHS tidak hanya soal sosialisasi lebih massif, pihaknya meminta Pemkab Sidoarjo juga memastikan berbagai bantuan yang disalurkan sesuai dengan yang dibutuhkan masyarakat. Yakni semua bantuan untuk warga yang terdampak Covid-19 harus tepat sasaran dan dipersiapkan secara matang penyalurannya.

"Dalam penyaluran bantuan, kami berharap peran aktif RT/RW hingga kepala desa dan lurah, untuk memberikan data terkait kondisi di lapangan. Data penerimanya harus dicek pemerintah pusat dan dibantu pihak lainnya, misalnya kepolisian dan kejaksaan. Siapa saja yang layak menerima bantuan. Jangan sampai ada Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN). Karena masyarakat lagi susah sekarang," jelasnya.

Sementara salah seorang nelayan, Rudi mengaku sangat mengapresiasi bantuan BHS. Alasannya, saat ini warga membutuhkan masker dan sembako langsung bisa direalisasikan.

"Memang nelayan dan warga di setiap RT butuh masker itu. Masker ini agar bisa digunakan setiap keluar rumah untuk bekerja dan bisa memutus mata rantai penyebaran Covid-19," tandasnya.

Diketahui, berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemkab Sidoarjo, hingga Kamis (21/05/2020) terdapat 386 orang berstatus terkonfirmasi positif Covid-19 di Sidoarjo. Sehari sebelumnya, jumlah positif Covid-19 tercatat 329 orang. Dalam sehari ada tambahan sekitar 57 pasien positif Covid-19. Hel/Waw