Atasi Langganan Banjir 4 Desa di Tanggulangin, Gus Muhdlor Tambah 10 Pompa Air Portable Dioperasikan 24 Jam


Atasi Langganan Banjir 4 Desa di Tanggulangin, Gus Muhdlor Tambah 10 Pompa Air Portable Dioperasikan 24 Jam CEK - Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali mengecek pompa air di Desa Banjarpanji, Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo untuk memastikan agar air banjir di empat desa langganan banjir bisa suruh, Senin (13/02/2023) petang.

Sidoarjo (republikjatim.com) - Penanganan banjir di Desa Kedungbanteng, Banjarasri, Banjarpanji dan Desa Kalidawir, Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo bakal terus dikerjakan. Saat ini, Pemkab Sidoarjo terus bekerja keras menguras banjir di empat desa itu.

Rumah pompa air akan dimaksimalkan pengoperasiannya selama 24 jam pompa air akan dijalankan. Yang terbaru, Pemkab Sidoarjo bakal menambah jumlah pompa air portable sebanyak 10 unit.

Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali menggelar Inspeksi Mendadak (Sidak) banjir di keempat desa itu. Sidak ini untuk memastikan penanganan banjir berjalan baik. Bupati yang akrab disapa Gus Muhdlor ini mengecek satu persatu rumah pompa air. Mulai dari rumah pompa Banjarpanji 1 dan 2 serta rumah pompa di Desa Kedungbanteng.

"Pompa kami arahkan untuk agar menyala selama 24 jam di semua titik. Termasuk penambahan pompa, sekali lagi pompa harus hidup 24 jam dan itu disesuaikan dengan situasi dan kondisi (Sikon)," ujar Gus Muhdlor usai Sidak, Senin (13/02/2023) petang.

Menurut Bupati alumni Fisip Unair Surabaya ini, pihaknya merencanakan bakal menambah 10 sampai 20 unit pompa air portable. Pompa-pompa air itu bakal disebar di beberapa titik banjir. Penambahan pompa air ini diharapkan dapat mempercepat surutnya air banjir yang menggenang di keempat desa itu.

"Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Sumber Daya Air (PUBM dan SDA) Pemkab Sidoarjo saya arahkan untuk memaksimalkan semua pompa air yang ada. Termasuk memesan 10 sampai 20 pompa baru lagi. Blower baru portable yang bisa diswitch kemana pun sesuai waktu yang dibutuhkan," pintah Bupati muda alumni SMAN 4 Sidoarjo ini.

Selain itu, Gus Muhdlor menilai sebenarnya Dinas PUBM dan SDA sudah cukup siaga mengantisipasi banjir musiman di keempat desa ini. Namun karena curah hujan cukup tinggi, menyebabkan banjir lambat surutnya.

"Padahal, sebenarnya jumlah pompa air yang ada sudah mencukupi. Secara umum, kami mengapresiasi kinerja Dinas PUBM dan SDA, perhari ini hampir tidak ada genangan kecuali di jalan di depan SMP Negeri 2 Tanggulangin," tegasnya.

Gus Muhdlor menjelaskan pada bulan Februari 2023 ini menjadi puncak curah hujan tinggi. Bulan Maret diprediksi curah hujan juga masih tinggi. Namun bulan April diperkirakan curah hujan sudah mulai rendah. Meski begitu siaga bencana banjir tetap dilakukan.

"Semua jajaran saya minta siaga serta memiliki komitmen kuat untuk menyelesaikan bencana banjir ini. Karena sekarang waktunya kita siaga semua. Termasuk mengerahkan tenaga pikiran untuk memastikan warga terdampak banjir bisa beraktivitas seperti sediakala," jelas putra keenam Pengasuh Pesantren Bumi Shalawat Lebo, Kecamatan Sidoarjo, KH Agoes Ali Masyhuri ini.

Sementara itu Gus Muhdlor memastikan penanganan dampak sosial kepada warga terdampak banjir sudah dilakukan. Bantuan sembako juga sudah diberikan. Ada 2.000 lebih Kepala Keluarga (KK) yang menerima bantuan sembako itu. Selain itu, fasilitas air bersih di beberapa titik banjir juga disediakan.

"Ditambah Posko Penanganan Bencana Banjir di Balai Desa Kedungbanteng yang selalu siap memberi pelayanan. Kemarin sudah dikirim 10 kilogram beras, gula, minyak, sarden dan sebagainya untuk 2.000 KK lebih," pungkasnya. Hel/Waw