Atasi Banjir 3 Desa di Tanggulangin, BHS Siapkan Skema Normalisasi Sungai dan Kanal


Atasi Banjir 3 Desa di Tanggulangin, BHS Siapkan Skema Normalisasi Sungai dan Kanal BERSIH-BERSIH - Bacabup Sidoarjo, Bambang Haryo Soekartono (BHS) bersama tim dan warga membersihkan sungai di perbatasan Desa Banjarasri dan Desa Kedungbanteng serta Desa Banjarpanji, Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo, Sabtu (22/02/2020).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Bakal Calon Bupati (Bacabup) Sidoarjo, Bambang Haryo Soekartono menyiapkan skema normalisasi sungai dan kanal untuk mengatasi banjir yang terjadi selama sebulan lebih di 3 desa wilayah ujung Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo. Selain itu, juga menyiapkan mesin pompa di lokasi pertemuan air di sungai terbesar yang melintasi ketiga desa itu.

Ketiga desa langganan banjir itu, Desa Banjarasri, Desa Kedungbanteng dan Desa Banjarpanji, Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo. Banjir selama sebulan lebih itu, tidak hanya menggenangi jalan raya, akan tetapi juga menggenangi rumah warga serta sejumlah fasilitas umum. Diantaranya SDN Banjarasri dan SMPN 2 Tanggulangin. Bahkan banjir membuat aktivitas belajar dan mengajar di kedua sekolah itu tak bisa berjalan maksimal.

"Untuk penanganan jangka panjangnya harus menormalisasi sungai, kanal dan patusan diperbanyak. Karena hampir semua sungai mengalami pendangkalan dan penyempitan. Dulu sungainya sedalam 2 meter sekarang tinggal 20 sentiemer karena endapan lumpur (sedimentasi), sampah dan tumpukan enceng gondok," terang Bambang Haryo Soekartono kepada republikjatim.com, Sabtu (22/02/2020) saat bersih-bersih sungai di 3 desa langganan banjir.

Tidak hanya itu, lanjut Bacabup yang akrab dipanggil BHS ini, selain normalisasi seluruh jalan yang berdekatan dengan sungai dan kanal aksesnya harus diperlebar. Terutama jalan utama menuju sejumlah tambak di timur Desa Banjarpanji, Kecamatan Tanggulangin.

"Jalan pertanian dan jalan munuju tambak dan perikanan harus diperlebar. Itu semua sudah saya susuri bersama tim mulai desa hingga hilir. Hasilnya banyak jalan menyempit. Termasuk patusan, kanal dan sungainya juga me menympit dan mengalami pendangkalan," imbuhnya.

Disamping itu, lanjut Bambang pihaknya juga bakal mengajak Pusat Pengendalian Lumpur Sidoarjo (PPLS) untuk memperbanyak jumlah gorong-gorong di sekitar pengurukan tanggul lumpur. Hal itu agar aliran air hujan bisa langsung lancar menuju sejumlah sungai besar di tiga desa langganan banjir itu.

"Solusi jangka panjangnya kami juga akan berkoordinasi dengan PPLS agar membantu mempercepat penanganan. Sekaligus membuat gorong-gorong baru agar aliran sungai lancar. Karena di lapangan sekarang gorong-gorong yang dibuat kurang lebar dan kurang banyak," tegasnya.

Sedangkan yang tidak kalah pentingnya, kata politisi Partai Gerindra ini yakni menyiapkan mesin pompa air berskala besar. Hal itu digunakan untuk menyedot air secara rutin saat curah hujan tinggi.

"Kalau bisa dibikinkan pompa induk yang stand by setiap saat. Sehingga banjir bisa teratasi dengan cepat," paparnya.

Sementara itu, kata anggota Komisi V DPR RI periode 2014 -2019 ini, banjir harus cepat teratasi karena merugikan warga terdampak banjir. Selain mengganggu perekonomian warga juga mengganggu kesehatan warga. Misalnya memicu diare, gatal-gatal, serangan demam berdarah (DB) dan lainnya.

"Kalau kesehatan masyarakat terganggu karena banjir maka produktifitas kerja akan menurun. Akibatnya pertimbuham ekonomi menurun akibat banjir berminggu-minggu tak teratasi ini. Termasuk soal anak dan pelajar yang terganggu proses belajar mengajarnya harus segera teratasi," tandasnya. Hel/Waw