Astagfirullah Bocah SMP Meregang Nyawa Saat Mandi di Kali Bader


Astagfirullah Bocah SMP Meregang Nyawa Saat Mandi di Kali Bader TENGGELAM - Dzildian (15) warga Dusun Ketintang, Desa Jimbaran Wetan, Kabupaten Sidoarjo ditemukan meregang nyawa saat mandi di Kalibader, Desa Jimbaran Kulon, Kecamatan Wonoayu, Kabupaten Sidoarjo, Sabtu (03/02/2018).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Peristiwa ini peringatan bagi kalangan orangtua. Terutama bagi yang membiarkan anaknya mandi di sungai. Musibah ini dialami Dzildian (15) warga Dusun Ketintang, Desa Jimbaran Wetan, Kecamatan Wonoayu, Kabupaten Sidoarjo. Korban meregang nyawa saat mandi di Dam Kali Bader, Desa Jimbaran Kulon, Kecamatan Sidoarjo, Sabtu (03/02/2018). Kondisi ini memicu duka mendalam bagi keluarga besarnya.

"Korban meloncat ke dalam sungai, setelah temannya duluan terjun. Tapi korban tak muncul ke permukaan air. Diduga korban tersangkut tumbuhan eceng gondok hingga kehabisan nafas dan meninggal dalam air," terang Kanit Reskrim, Polsek Wonoayu, Iptu Sigit Tricahjono, Sabtu (03/02/2018).

Berdasarkan keterangan sejumlah saksi, lanjut Sigit korban saat itu datang bersama dua temannya (cewek dan laki-laki) bermaksud berenang di sungai sekitar bendungan. Sejurus kemudian, keduanya meloncat ke sungai. Kegiatan mandi di sungai ini sempat diabadikan teman perempuan korban. Sayangnya, setelah meloncat dari atas Dam Kali Bader, korban tidak muncul ke permukaan.

"Usai meloncat tak ada tanda-tanda korban muncul permukaan sungai. Sedangkan teman korban berhasil menepi ke bibir sungai setelah berhasil melewati aliran arus sungai di bawah pintu air yang dipenuhi enceng gondok itu," imbuhnya.

Seketika itu, sejumlah warga dan petugas berusaha mencari korban. Tak berselang lama paska bantuan sejumlah warga korban ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa.

"Korban pelajar kelas III SMP Negeri 2 Wonoayu. Setelah beberapa jam dicari di sekitar TKP dengan dibantu pihak keluarga, warga setempat dan anggota Polsek Wonoayu, korban akhirnya ditemukan dalam kondisi tak bernyawa bebetapa meter dari pintu air," imbuhnya.

Sementara dugaan sementara korban diduga meninggal karena kehabisan nafas. Hal ini dipicu permukaan sungai saat dipenuhi tumbuhan enceng gondok.

"Dugaan sementara kehabisan nafas. Kami kumpulkan data dari para saksi termasuk teman korban dan barang bukti yang ada untuk proses lebih lanjut. Rencananya jenazah usai dibawa ke Puskesmas Wonoayu dibawa ke rumah duka," pungkasnya. Waw