561 Maba Unusida Dikenalkan Bahaya Narkoba dan Radikalisme


561 Maba Unusida Dikenalkan Bahaya Narkoba dan Radikalisme BUKA - Wabup Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin membuka acara pengenalan 561 mahasiswa Unusida di Gedung Rahmatul Ummah, Selasa (03/09/2019).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Sedikitnya 561 Mahasiswa Baru (Maba) Universitas NU Sidoarjo (Unusida) bakal dikenal bahaya Narkoba dan paham radikalisme. Hal ini untuk membendung agar kampus NU itu tidak dijadikan ajang peredaran narkoba dan juga penggerakan radikalisme.

Rektor Unusida, Fatkhul Anam mengatakan masa pengenalan kampus Maba ini akan diberikan sejumlah. Materinya diantaranya terkait radikalisme serta bahaya narkoba.

"Karenanya kami menggandeng Polresta dan Kodim 0816 Sidoarjo untuk materi masalah narkoba dan radikalisme. Karena sejak awal kampus ingin memfilter mahasiswa dengan menindaklanjuti dengan pembudayaan kultur Aswaja dalam mata kuliah yang akan diajarkan dalam setiap semester," terangnya kepada republikjatim.com, Selasa (03/09/2019).

Selain itu, kata Fatkhul mahasiswa juga didorong kecintaan pada tanah air dan kecintaan pada NKRI.

"Itu yang akan kami tumbuhkan pada setiap diri mahasiswa Unusida," tegasnya.

Sementara Wakil Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin yang resmi membuka kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) 2019 Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo di Gedung Rahmatul Ummah. Sebanyak 561 maba ini mengikuti kegiatan yang akan berlangsung selama 3 hari kedepan mulai tanggal 3 sampai 5 September 2019 mendatang.

"Kepada mahasiswa segala sesuatu yang baik harus diawali dengan optimis dan semangat. Walau pun baru 5 tahun berdiri Unusia mengalami banyak perubahan. Seperti sudah banyak menoreh prestasi baik di tingkat nasional maupun internasional. Hasil luar biasa ini berarti kepercayaan masyarakat pada lembaga pendidikan NU Sidoarjo ini semakin meningkat," katanya.

Selain itu, Cak Nur menghimbau agar menjaga amanat yang dipercayakan masyarakat dengan sebaik-baiknya. Selain itu, mengelolah lembaga pendidikan di lingkungan warga NU dengan menejemen yang baik agar masyarakat umum dan warga NU khususnya tidak mencari pendidikan di tempat lain.

"Yakinkan diri dan keluarga memilih tempat terbaik dan pada pilihan tepat yang akan menghantarkan kepada hidup yang lebih baik. Sekaligus harus paham sekarang ini sedang bersaing dan berlomba untuk bisa menunjukkan kepada masyarakat bisa menjadi yang terbaik," tandasnya. Waw