25 Persen Langsung Kerja, 18 Diterima PTN Favorit, Ratusan Siswa SMK YPM 8 Sidoarjo Ikut Prosesi Pelepasan Kelulusan


25 Persen Langsung Kerja, 18 Diterima PTN Favorit, Ratusan Siswa SMK YPM 8 Sidoarjo Ikut Prosesi Pelepasan Kelulusan TERBAIK - Kepala SMK YPM 8 Sidoarjo, Dr Kisyanto bersama para siswa dan siswi lulusan terbaik SMK YPM 8 Sidoarjo saat menerima penghargaan dari pihak sekolah saat proses pelepasan siswa dan siswi kelas 12 di aula sekolah setempat, Sabtu (25/05/2024).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Sekitar 486 siswa dan siswi SMK YPM 8 Sidoarjo yang ada di JL Raya Desa Sarirogo, Kecamatan/Kabupaten Sidoarjo dilepas pihak sekolah. Namun dalam prosesi pelepasan ratusan siswa dan siswi yang lulus Tahun 2024 ini, hanya diikuti sekitar 75 persen siswa dan siswi tanpa didampingi orang tua.

Hal ini disebabkan sekitar 25 persen sisanya atau sekitar 130 siswa sudah dinyatakan diterima kerja di sejumlah perusahaan yang ada di Sidoarjo. Selain itu, sekitar 18 siswa lainya yang juga lulus tahun ini diterima di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) Favorit.

Diantaranya mereka diterima di Institute Teknologi 10 Nopember Surabaya (ITS), Universitas Brawijaya (UNIBRAW), Poli Teknik (Poltek) Surabaya, Polinema dan sejumlah PTN Favorit lainnya yang ada di Jawa Timur.

"Hari ini pelepasan siswa tidak ikut semua, yang ikut hanya sekitar 75 persen siswa saja. Karena dari 486 siswa yang lulus kurang lebih 130 siswa sudah diterima kerja. Makanya, yang kerja silahkan kerja, karena mencari kerja juga sulit. Termasuk ada 18 siswa diterima di terima di PTN Favorit di Jatim mereka tak ikut prosesi pelepasan hari ini," ujar Kepala SMK YPM 8 Sidoarjo, Dr Kisyanto kepada republikjatim.com, Sabtu (25/05/2024).

Kepala SMK YPM 8 Sidoarjo yang akrab disapa Pak Kis ini mengungkapkan sejak menjadi kepala sekolah dirinya tidak pernah melaksanakan study tour saat lulusan. Selain itu, setiap pelepasan siswa dilaksanakan di sekolah. Apalagi, saat ini YPM 8 Sidoarjo sudah memilki ruang aula yang sangat representatif untuk acara besar.

"Selama ini saya tidak pernah pakai istilah wisuda. Karena kami juga tidak pernah melaksanakan pelepasan diluar sekolah. Karena setiap pelepasan anak-anak (didik) tidak pernah ditarik biaya. Semua dilaksanakan gratis. Kami menganggap pelepasan hari ini sebagai bonus. Karena anak-anak didik sudah menyelesaikan studi (sekolah)," imbuhnya.

Selain itu, Pak Kis menegaskan jika pendidikan adalah murni pendidikan atau memberikan pendidikan. Tidak ada momen untuk memanfaatkan pelepasan siswa dengan study tour atau prosesi pelepasan dengan menyewa gedung di hotel atau lainnya.

"Memang banyak orang memanfaatkan momen kelulusan siswa. Tapi bagi kami pendidikan adalah pendidikan dan pendidikan harus dijauhkan dari unsur bisnis. Itu tidak boleh," tegasnya.

Bagi Kisyanto selama ini para peserta didik sudah diberikan bekal yang cukup. Bahkan sehabis ujian akhir mereka juga diikutkan proses penggodokan sebelum kelulusan. Penggodokan itu, dilaksanakan sesuai dengan bidang dan keahlian masing-masing melalui Skill Development Center (DCC).

"Kami gembleng skill masing-masing siswa. Yang bubut diikutkan bubut, Autocad ikut Autocad, yang Fotografi juga ikut fotografi dan sebagai. Bahkan yang wirausaha juga dikuatkan dasar kewirausahaannya. Terakhir diikutkan achiefmen motivation training. Bahkan yang sudah bekerja nanti kalau waktunya sudah longgar bisa ikut kuliah di universitas mana pun sekaligus bisa masuk di Umaha Sepanjang, Taman karena YPM punya Umaha," paparnya.

Sementara soal hasil kesenian dan pertunjukan siswa mulai seni karawitan, paduan suara, drumband, grup band dan seni Hadroh bukan merupakan siswa yang hobi di kesenian itu. Akan tetapi mereka berkumpul dalam satu kelompok karena sering bolos sekolah atau tidak mengerjakan tugas.

"Tapi hasilnya setelah dibina dengan serius semua punya skill kesenian yang cukup bagus dan memadai. Cita-cita kami yang belum kesampaian adalah kolaborasi semua. Mulai grup paduan suara, Hadroh, drumband, grup band serta seni karawitan dijadikan satu menjadi kolaborasi yang sangat apik dan bagus dalam satu pertunjukkan seni bersama-sama. Itu yang belum terealisasi sampai sekarang ini," tandasnya. Ary/Waw