1.500 Masker Buatan Napi Lapas Porong Dibagi-Bagikan Gratis


1.500 Masker Buatan Napi Lapas Porong Dibagi-Bagikan Gratis BAGIKAN - Petugas Lapas Kelas I Surabaya (Lapas Porong) membagikan sekitar 1.500 masker buatan para narapidana atau Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Arteri Porong, Sidoarjo, Selasa (21/04/2020).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Tidak hanya pegawai Kanwil Kemenkumham Jatim saja yang berperan dalam kegiatan Pengayoman Peduli Jatim: Bersatu Lawan Covid-19, Selasa (21/04/2020). Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) alias narapidana Lapas Kelas I Surabaya di Desa Kebonagung, Kecamatan Porong, Sidoarjo juga mengambil peran besar dalam upaya memutus mata rantai penyebaran virus Corona (Covid-19) itu.

Sebanyak 1.500 masker standar medis produksi napi Lapas yang terletak di Porong itu dibagikan secara gratis kepada masyarakat. Aksi bagi-bagi masker itu dilaksanakan di Jalan Arteri Porong, Sidoarjo.

Aksi pembagian ini dipimpin Kepala Lapas Porong, Tonny Nainggolan. Selain itu, sejumlah petugas Lapas dan sejumlah napi juga ikut membagikan masker kepada setiap pengguna jalan yang melintas. Bahkan, para srikandi Rutan Perempuan Surabaya yang dipimpin Ike Rachmawati juga tak mau ketinggalan.

"Bagi-bagi masker ini wujud nyata WBP (narapidana) telah memberikan kontribusi positif kepada masyarakat di tengah wabah Covid-19," terang Kepala Lapas Porong, Tonny Nainggolan kepada republikjatim.com, Selasa (21/04/2020).

Tonny menguraikan kualitas masker yang diproduksi warga binaan Lapas Kelas I Surabaya itu tak kalah bagus dengan buatan pabrikan. Sebanyak 15 WBP terampil bahu membahu memproduksi masker di salah satu ruangan klinik. Dalam sehari, rata-rata mereka mampu memproduksi hingga 300 masker.

"Sebanyak 2.527 WBP kami sudah wajib menggunakan masker. Jadi ini saatnya berkontribusi bagi masyarakat yang lebih luas," tegasnya.

Tidak itu saja, kata Tonny pihaknya juga membuka peluang agar bisa memproduksi Alat Pelindung Diri (APD). Alasannya, secara SDM pihaknya sudah sangat siap. Karena selama ini di Lapas Porong memiliki pembinaan kerja di bidang jahit menjahit.

"Tinggal bahan bakunya saja yang perlu mendapat sokongan dari pihak luar. Rencananya dokter Lapas akan mendesain APD. Kemudian warga binaan yang akan mengeksekusi penjahitannya. Kami sudah siap karena Sumber Daya Manusia (SDM) cukup banyak. Kami membuka peluang untuk kolaborasi dengan siapa pun yang mau bertindak," tandasnya. Kem/Yan/Waw