Ponorogo (republikjatim.com) - Sekitar 50 pedagang lama Pasar Legi Ponorogo menggelar demo di depan Pasar Legi yang baru diresmikan. Tidak hanya berhenti di depan Pasar Legi, puluhan pedagang ini melanjutkan aksinya di depan kantor Pemkab Ponorogo, Rabu (07/04/2021). Puluhan pedagang lama ini menuntut kepastian pembagian stan dan kios.
Aksi pedagang dilakukan karena merasa belum mendapatkan kepastian soal stan dan kios mereka. Padahal, mereka merupakan pedagang di Pasar Legi yang diresmikan Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni menjelang akhir masa jabatannya kemarin. Para pedagang lama ini merasa nasibnya terganjal sejak adanya isu dan dugaan kios mereka diperjualbelikan ke para pedagang baru.
Sambil orasi bebas di depan pasar dan di depan Kantor Pemkab Ponorogo, para pedagang juga membentangkan poster kecaman dan dua spanduk besar bertuliskan Tuntut Transparasi Pembagian Kios/Lapak Pasar Legi Ponorogo, Dana Rp 136 M dari APBN Buat Rakyat Bukan untuk Pejabat, Pedagang Lama adalah Pemilik Sah Lapak dan Usut Calo Penjual Lapak.
Korlap Aksi, Eko Setyo Wahono mengatakan pedagang menuntut transparasi pembagian lapak dan kios. Selain itu, menuntut dugaan jual beli lapak diusut tuntas. Serta menuntut janji Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM (Perdagum) Pemkab Ponorogo ke pedagang sebelum direlokasi ke eks rumah sakit, tidak akan menggeser lapak pedagang lama ke orang baru.
"Selama ini kami sudah berkirim surat ke Bupati Ponorogo (Sugiri) dua kali untuk rembukan bersama agar saat pasar dibuka, tempat jualan dan lapak dikembalikan seperti semula. Yakni dengan mengutamakan pedagang lama jangan mengutamakan pedagang baru," ujarnya kepada republikjatim.com, Rabu (07/04/2021).
Menurut Eko yang sehari -hari berjualan plastik untuk isu jual-beli lapak harus disikapi dan diusut tuntas Aparat Penegak Hukum (APH).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
"Kami ini memperjuangkan nasib. Nasib kami semua belum jelas. Wong pedagang lama belum jelas kok lapak dijualbelikan," tegasnya.
Seusai puluhan pendemo berorasi bebas, mereka meminta Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko keluar dari kantornya. Akhirnya, Sugiri keluar bersama Sekda Agus Pramono serta Kepala Dinas Perdagum, Adien Andhanawarih menemui pedagang. Bupati mengajak lima perwakilan pedagang untuk musyawarah mencari solusi terbaik.
"Mencari solusi tidak harus demo. Kami sampaikan ke perwakilan pedagang, pembagian masih akan dirapatkan dengan Perdagum dan Sekda. Setelah ada keputusan akan musyawarahkan dengan pedagang. Saat pembagian lapak, pedagang akan dilibatkan. Soal isu jual beli lapak kami belum mendengar itu," pungkasnya. Mal/Waw
Editor : Redaksi