Warga Miskin Sidoarjo Dicover Program Bupati 10.000 Beasiswa serta Makan Gratis Bagi Lansia dan Penyandang Disabilitas


Warga Miskin Sidoarjo Dicover Program Bupati 10.000 Beasiswa serta Makan Gratis Bagi Lansia dan Penyandang Disabilitas BEASISWA - Pj Sekda Sidoarjo Andjar Surjadianto menyerahkan beasiswa kepada salah satu penerima program beasiswa Pemkab Sidoarjo di Sun City Hotel Sidoarjo bulan Oktober 2023 kemarin.

Sidoarjo (republikjatim.com) - Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali tidak hanya membangun infrastruktur jalan, kesehatan berupa rumah sakit (RSUD Krian) maupun pendidikan dalam bentuk pembangunan SMPN 2 Tulangan dan SMPN 2 Prambon serta pengembangan perekonomian Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan pedagang. Akan tetapi, juga mampu memberikan kesetaraan di bidang pendidikan dan kesejahteraan bagi warga kurang mampu.

Hal itu, dapat dibuktikan dari program 10.000 beasiswa yang direalisasikan 2.500 beasiswa setiap tahun untuk mahasiswa kurang mampu. Beasiswa ini dibagi melalui beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) sesuai dengan kriteria dan jalurnya dengan masing-masing mendapatkan beasiswa senilai Rp 5 juta.

Selain itu, juga direaliasikan dalam pemberian makan gratis bagi warga Lanjut Usia (Lansia). Program baru ini, dipastikan tidak perna ada di kabupaten/kota lainnya di Jawa Timur. Hal ini, lantaran semakin banyak lansia yang kurang mendapatkan perhatian dari putra dan putri maupun keluarganya. Apalagi, bantuan paket makan gratis ini diberikan sebanyak 2 kali sehari.

Pj Sekda Sidoarjo Andjar Surjadianto mengatakan program 10.000 beasiswa pendidikan tinggi bisa dipilih melalui beberapa jalur. Mulai dari jalur mahasiswa prestasi akedemik dan non akedemik, jalur keagamaan serta jalur mahasiswa kurang mampu. Saat ini peluncuran beasiswa itu memasuki tahun kedua. Tahun 2022 lalu, program ini terlaksana dengan lancar. Di Tahun 2023 ini ada 2.150 mahasiswa penerima beasiswa. Program ini menjadi salah satu dari 17 prioritas Bupati dan Wakil Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali dan Subandi.

"Sesuai yang diamanatkan dalam RPJMD dan 17 program prioritas Bupati dan Wakil Bupati Sidoarjo, target kita ada 10.000 beasiswa yang akan diberikan. Saat ini kemampuan APBD Sidoarjo hanya dapat memberikan beasiswa kepada 10.000 mahasiswa dengan masing-masing menerima sebesar Rp 5 juta. Angka ini memungkinkan dapat bertambah. Baik jumlah penerima manfaat maupun nilai nominal beasiswa yang diterima saat nilai fiskal Kabupaten Sidoarjo mengalami kenaikan disertai prioritas pembangunan bergeser ke arah pembangunan manusia," ujar Andjar Surjadianto kepada republikjatim.com, Selasa (21/11/2023).

Andjar yang juga kepala Inspektorat Pemkab Sidoarjo ini menjelaskan program beasiswa itu bakal digelar setiap tahun. Menurutnya yang bakal mengajukan beasiswa harus memenuhi syarat pemberian beasiswa. Diantaranya, prestasi dalam bidang keagamaan, ilmu pengetahuan teknologi, seni, budaya, olahraga, atau prestasi akademik dan non akademik. Selain itu, beasiswa pendidikan juga membuka beasiswa bagi hafidz dan hafidzah Al-Qur'an serta mahasiswa kurang mampu.

"Persyaratan umum dan detail untuk beasiswa itu bisa dilihat langsung di https://beasiswa.sidoarjokab.go.id. Disitu disebutkan detail syarat, kriteria dan jalur yang bisa ditempuh bagi pemohon beasiswa," ungkapnya.

Salah seorang mahasiswi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Stefani Imelda yang menjadi salah satu penerima beasiswa merasa bersyukur mendapatkan bantuan beasiswa itu. Menurutnya, beasiswa yang diperolehnya menjadi suatu berkah bagi dirinya untuk melanjutkan studinya. Alasannya, tidak semua mahasiswa seperti dirinya bisa menerima manfaat program beasiswa Bupati dan Wakil Bupati Sidoarjo itu.

"Tidak semua mahasiswa punya kesempatan mendapatkan beasiswa seperti saya. Bantuan ini akan memotivasi saya untuk semakin giat belajar. Ini komitmen kami penerima beasiswa. Saya juga berharap program ini dapat terus berlanjut. Bahkan kalau bisa semakin banyak mahasiswa Sidoarjo yang terbantu dalam menempuh pendidikannya. Dengan program ini kami yakin Sumber Daya Manusia (SDM) warga Sidoarjo meningkat dan nilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) juga meningkat," ungkapnya.

Hal senada disampaikan mahasiswi Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (UINSA), Azwi Nuril. Penerima beasiswa jalur keagamaan ini merasa bersyukur mendapatkan beasiswa itu. Alasannya, setidaknya uang beasiswa itu sedikit meringankan Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang rutin dibayarnya.

"Program beasiswa ini menguntungkan bagi kita mahasiswa yang mungkin UKT nya tinggi. Saya sendiri merasakan UKT yang dibayarnya cukup tinggi. Setiap semester saya harus membayar Rp 5 juta. Program beasiswa ini sangat membantu. Saya berharap program pemberian beasiswa ini dapat terus berlanjut dan jumlah penerimanya bisa bertambah. Agar mahasiswa lainnya juga dapat merasakan bantuan pendidikan ini dan tak ada mahasiswa Sidoarjo yang drop out di tengah perjalanan kuliahnya hanya karena kekurangan biaya pendidikan," pintanya.

Begitu juga dengan program pemberian makan gratis dua kali sehari bagi Lansia dan penyandang disabilitas berat. Targetnya adalah para lansia yang selama ini kurang mendapatkan perhatian dan hidupnya kurang beruntung.

"Saat ini terdapat sebanyak 730 warga miskin di seluruh Kabupaten Sidoarjo menerima dua porsi makanan lezat dan bergizi tinggi itu. Sasarannya fokus pada lansia dan penyandang disabilitas berat," ujar Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Pemkab Sidoarjo, Akhmad Misbahul Munir.

Menurut Misbahul yang sempat turun langsung untuk mengantarkan makanan itu mencontohkan salah satu penerima bantuan ini adalah Mbah Napsiyah warga Desa Kedungwonokerto, Kecamatan Prambon. Napsiyah sudah berusia satu abad. Karenanya, banyak indra tubuhnya yang tidak berfungsi. Bahkan untuk makan saja juga harus disuapi. Apalagi, kondisi rumahnya tidak layak. Lantainya beralaskan tanah dan Mbah Napsiyah tidur di atas ranjang bambu. Tidak banyak yang bisa dia lakukan. Setiap hari hanya berbaring dan sesekali dibantu duduk di teras rumahnya.

"Program pemberian makanan ini bukan hanya sekadar bentuk bantuan. Tetapi, juga simbol kepedulian Pemkab Sidoarjo terhadap kelompok rentan. Dengan kebutuhan nutrisi yang lebih tinggi, warga miskin yang berusia lanjut atau memiliki disabilitas berat seringkali menghadapi kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari," papar mantan Plt Kepala Dinas Kominfo Pemkab Sidoarjo ini.

Bagi Misbah Dinsos Pemkab Sidoarjo berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemkab Sidoarjo untuk memastikan setiap porsi makanan yang disediakan tidak hanya mengenyangkan, tetapi juga memenuhi standar gizi yang diperlukan penerima.

"Lansia dan penyandang disabilitas berat adalah kelompok yang memerlukan perhatian khusus. Melalui program pemberian makanan ini, kami berharap dapat membantu mereka agar mereka juga merasa dihargai, diperhatikan dan masih ada yang peduli," katanya.

Tidak hanya memberikan bantuan pangan, lanjut Misbah program ini juga menciptakan ikatan sosial yang kuat diantara masyarakat. Para sukarelawan dan relawan yang terlibat dalam program ini mengalami kebahagiaan dan kepuasan batin yang tak tergantikan. Mereka meluangkan waktu dan tenaga mereka untuk memberikan keceriaan kepada sesama, memberikan kehangatan yang luar biasa saat mengantarkan jatah makan itu.

"Kami berkomitmen untuk terus memperbaiki dan memperluas program ini. Dengan upaya kolaboratif yang dilakukan berbagai pihak, diharapkan program ini memberikan perubahan nyata dalam kehidupan warga miskin yang berusia lanjut atau penyandang disabilitas," jelasnya.

Sedangkan untuk mekanisme pengadaan menggunakan e purchasing (e-katalog) Jatim Bejo yang mengakomodir UMKM (pengembangan UMKM dan gerakan penggunaan produk dalam negeri). Yakni PPKom Dinas Sosial membuat kerjasama dan berkontrak dengan penyedia melalui e katalog.

"Kerjasama ini dilakukan setiap 10 hari sekali. Sehingga dapat dievaluasi setiap 10 hari. Hasil evaluasi nanti dapat diperpanjang kontraknya atau diganti dengan penyedia lainnya. Nanti bisa dilihat sesuai hasil evaluasi kinerjanya," ucapnya.

Sementara Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali menegaskan program bantuan makan lansia dan penyandang disabilitas ini juga untuk menghidupkan UMKM bidang makanan (catering) di Sidoarjo. Menurutnya, saat ini total ada 18 UMKM yang menjadi mitra Dinas Sosial (Dinsos) Pemkab Sidoarjo dalam melayani makan ratusan lansia dan penyandang disabilitas berat itu.

"Satu UMKM penyedia bertanggung jawab menyediakan makanan dan mendistribusikannya dalam satu kecamatan. Distribusi dilakukan mulai pukul 09.00 -11.00 WIB ke rumah-rumah lansia. Sehari mendapat jatah makan gratis dua kali," ucap Bupati muda yang akrab disapa Gus Muhdlor ini.

Bagi Bupati alumni Fisip Unair Surabaya ini, hubungan ekosistem antara pelaku UMKM dan Pemkab Sidoarjo terus dibangun. Selain karena komitmennya meningkatkan ekonomi kreatif, juga mendorong pelaku UMKM bekerja profesional melalui kerjasama dengan Pemkab Sidoarjo Sidoarjo itu. Menurutnya, untuk bisa kerjasama dengan Pemkab Sidoarjo ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi pelaku UMKM. Yakni mulai dari izin usaha, kualitas produk sesuai standar yang ditetapkan dan mekanismenya juga diatur. Proses kerjasamanya juga melalui e katalog.

"Program ini representasi dari sebuah kebijakan yang berpihak pada ekonomi kerakyatan. Kami percaya UMKM Sidoarjo mampu kerja profesional dengan Pemkab Sidoarjo. Kebijakan ini, sekaligus memberi kesempatan kepada industri kecil menengah dalam mendapatkan pendampingan langsung untuk memulai kerjasama dengan instansi pemerintah. Mekanisme kerjanya harus profesional. Kita monitor kualitas dan outputnya. Untuk menjaga mutu dan gizi makanan setiap 10 hari sekali akan dievaluasi Dinas Sosial," pungkas Bupati Alumni SMAN 4 Sidoarjo ini. (3 Habis)

Penulis : Sudarmawan Editor : M Helmi