Warga Juwetkenongo Porong Sepakati Pencanangan Kampung Bebas Asap Rokok


Warga Juwetkenongo Porong Sepakati Pencanangan Kampung Bebas Asap Rokok SEPAKAT - Warga dan tokoh masyarakat Lingkungan Gondang 10, Kelurahan JuwerKenongo, Kecamatan Porong, Sidoarjo sepakat mencanangkan kampung bebas rokok, Senin (03/02/2020).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Warga dan tokoh masyarakat (Tomas) Lingkungan Gondang 10, Kelurahan Juwetkenongo, Kecamatan Porong, Sidoarjo sepakat mencanangkan kampung mereka sebagai Kampung Bebas Asap Rokok. Kegiatan bertema Rumahku Bebas Asap Rokok ini, untuk meningkatkan sekaligus menciptakan kesehatan keluarga dan lingkungan sejak dini.

Dalam pencanangan ini dihadiri, Kepala Plh UPTD Puskesmas Porong, dr Djoko Setijono, Lurah Juwetkenongo, Munika, Pembina Kelurahan, Sapta, Toga, Tomas, RT, RW, PKK, Kader Posyandu dan Karang Taruna setempat, Senin (03/02/2020).

"Kampung bebas asap rokok ini wujud komitmen bersama untuk memberi rasa nyaman, aman dan hidup sehat. Agar masyarakat kedepan lebih terdidik (edukasi) hidup sehat," ucap Kepala Plh UPTD Puskesmas Porong, dr Djoko Setijono kepada republikjatim.com, Senin (03/02/2020).

Selain itu, lanjut Djoko dalam kegiatan ini juga dibarengi acara pemindahan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu Seruni II ) ke tempa baru. Pemindahan ini untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi ibu dan balita saat ke Poayandu.

"Karena tempatnya lebih luas dan bisa menampung semua," ungkapnya.

Sementara Kepala Kelurahan Juwetkenongo, Munika mengapresiasi kegiatan ini. Selain meresmikan Taman Posyandu, pihaknya juga sekaligus mencanangkan Kampung Bebas Rokok yang bertajuk Rumahku Bebas Asap Rokok.

"Kami sudah berkomitmen dengan tanda tangan bersama. Masyarkat bukan tidak boleh merokok. Tetapi, merokok itu ada tempatnya sendiri. Kami menyarankan merokok itu di pos ronda," tegasnya.

Selain itu, kata Munika sebaiknya di rumah tidak disediakan asbak. Hal itu sudah disampaikan kepada semua Ketua RT. Rumah bebas asap rokok juga diperlukam sebagai komitmen masyarakat. Sedangkan yang paling utama perlu diperhatikan adalah lingkungannya karena menjadi kampung kreatif.

"Kampung kreatif sendiri, bukan hanya kreatif di dalam UMKS. Tetapi kreatif dalam penghijauan sesuai dengan ikon kelurahan. Pemerintah Kelurahan Juwetkenongo berharap masyarakat RT 10 yang ada di JL Bhayangkari menggelar penghijauan (penanaman) pohon. Kedepan bisa sebagai contoh lingkungan RT lain di Kelurahan Juwetkenongo," pungkasnya. Yan/Waw