Tunaikan Komitmen Bersama BPJS Kesehatan, Pemkab Sidoarjo Aktifkan Lagi dan Raih UHC


Tunaikan Komitmen Bersama BPJS Kesehatan, Pemkab Sidoarjo Aktifkan Lagi dan Raih UHC LAUNCHING - Kepala Cabang BPJS Kabupaten Sidoarjo, Yessy Novita saat Launching UHC di Pendopo Delta Wibawa, Sidoarjo, Senin (29/01/2024).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Pemkab Sidoarjo berhasil mempertahankan predikat Universal Health Coverage (UHC) Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dengan cakupan kepesertaan sebanyak 1.982.983 jiwa. Hal ini, berdasarkan publikasi dari Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri Semester I Tahun 2023. Sedangkan untuk kepesertaan aktifnya sebanyak 1.500.935 jiwa atau 75.69 persen.

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Sidoarjo, Yessy Novita mengatakan saat ini untuk perhitungan UHC non cut off yaitu minimal kepesertaan aktif sebanyak 75 persen dan cakupan minimal untuk jumlah kepesertaannya yaitu 95 persen. Sehingga Kabupaten Sidoarjo masih mendapatkan predikat UHC.

"Alhamdulillah, sampai saat ini Kabupaten Sidoarjo masih diposisi UHC. Warga Kabupaten Sidoarjo yang memerlukan layanan kesehatan dan belum terdaftar sebagai peserta JKN bisa langsung aktif tanpa harus menunggu masa tunggu," ujar Yessy Novita saat Launching UHC di Pendopo Delta Wibawa, Sidoarjo, Senin (29/01/2024).

Yessy menambahkan pencapaian ini tentunya tidak terlepas dari peran para pemangku kepentingan yang ada di Kabupaten Sidoarjo. Pihaknya juga tidak bisa mencapai semua itu tanpa peran dari semua pihak.

"Saya mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Sidoarjo serta seluruh pemangku kepentingan yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu. Semua ini tentunya untuk Kabupaten Sidoarjo yang lebih baik lagi," imbuh Yessy.

Sementara Asisten I Pemerintahan dan Kesejahteraan Masyarakat, Sekretariat Daerah Kabupaten Sidoarjo, Mohammad Ainur Rohman mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang berperan dan bekerja keras sehingga Kabupaten Sidoarjo bisa mencapai UHC. Dirinya menilai UHC ini komitmen dari Pemkab dan DPRD Sidoarjo agar warga bisa mendapatkan pelayanan kesehatan yang terbaik.

"Berkat komitmen yang kuat dari kita semua, UHC ini bisa kita raih. Hal ini tentunya menjadi program prioritas dari pemerintah daerah. Karena kita ingin semua warga masyarakat Kabupaten Sidoarjo mendapat pelayanan terbaik saat akan mengakses layanan kesehatan dan terjamin kesehatannya melalui program JKN," ungkap Ainur.

Selain itu, Ainur menambahkan UHC ini menjadi momentum tingkat kesehatan masyarakat Kabupaten Sidoarjo harus meningkat. Sehingga tingkat produktivitasnya terus berkembang. Dirinya juga menegaskan saat ini, yang paling penting itu mempertahankan kepesertaan yang aktif harus lebih dari 75 persen.

"Ini menjadi perjuangan panjang kita semua. Yang tersulit untuk saat ini mempertahankannya. Kita harus mempertahankan keaktifan kepesertaan sesuai dengan regulasi yaitu harus di atas 75 persen dan yang paling terpenting, warga harus bisa merasakan manfaatnya," pintanya.

Sedangkan Olivia Veronica (27), salah satu keluarga pasien atas nama Wijono Soedarmaji (58) warga Perum Bumi Citra Fajar Sidoarjo yang merasakan program Universal Health Coverage (UHC) dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sidoarjo per 5 Januari 2024 kemarin. Menurut Oliv sapaan akrabnya menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemkab Sidoarjo melalui Dinas Sosial dan BPJS Kesehatan Sidoarjo yang memberikan pelayanan penjaminan kesehatan kepada orang tuanya.

"Saat masuk di RSUD Sidoarjo, papa belum terdaftar menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) milik BPJS Kesehatan," kata Oliv.

Berkat program UHC ini, kata Oliv, hanya selang sehari setelah orang tuanya diterima sebagai pasien, pengajuan melalui Dinsos oleh keluarga, langsung diproses dan hasilnya UHC Pemkab Sidoarjo bersama BPJS Kesehatan mengeluarkan kartu peserta aktif atas nama Wijono Soedarmaji sebagai peserta JKN Penerima Bantuan Iuran Daerah (PBID).

"Prosesnya sangat mudah. Dimulai dari surat pengantar RT/RW, ke Kelurahan, isian data SKM dan didaftarkan melalui aplikasi daring Sipraja. Dalam sehari Dinsos Pemkab Sidoarjo menyatakan, pasien Wijono soedarmaji (58), sakit gula darah tinggi menyebar kompilkasi jantung paru hingga gejala stroke dicover BPJS Kesehatan," urai Oliv.

Sejak dinyatakan peserta PBID JK sambungnya, Oliv mengaku lebih fokus pada kesembuhan orangtuanya.

"Kami sangat bersyukur, pelayanan JKN memadai. Pemkab Sidoarjo melalui UHC langsung campur tangan memberikan perhatian serius kepada warganya," pungkasnya. Hel/Waw