Terapkan Kurikulum Merdeka, Siswa Smamita Sidoarjo Dilatih Jadi Enterpreuner Berjualan di Pasar Karya


Terapkan Kurikulum Merdeka, Siswa Smamita Sidoarjo Dilatih Jadi Enterpreuner Berjualan di Pasar Karya PASAR KARYA - Siswa dan siswi SMA Muhamadiyah I Taman (Smamita) Sidoarjo dilatih menjadi enterpreneur (pengusaha) dengan berjualan hasil karya mereka dalam kegiatan bertajuk Pasar Karya Siswa 2024 di Aula Smamita, Rabu (22/05/2024).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Siswa dan siswi SMA Muhamadiyah I Taman (Smamita) Sidoarjo dilatih siswa menjadi seorang enterpreneur (pengusaha). Salah satunya, dengan cara berjualan hasil karya (produk) siswa dalam kegiatan bertajuk Pasar Karya Siswa Tahun 2024.

Para siswa yang dibagi 5 siswa per kelompok 5 itu, memamerkan dan memasarkan hasil karyanya. Mulai dari jenis makanan dan minuman hingga hasil karya tangan seperti jaket dan tas tangan perempuan hingga inovasi hasil karya siswa.

Kepala Smamita Sidoarjo, Edwin Yogi Laayrananta mengatakan kegiatan ini sebagai proyeksi Kurikulum Merdeka. Terutama penerapan Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).

"Terdapat dua jenis yang dijual (dipasarkan) para siswa. Yakni mereka berjualan makanan dan minuman olahan untuk siswa Kelas X, berjualan hasil kerajinan tangan untuk siswa Kelas XI serta ada juga pameran projects ilmiah yang dilakukan siswa Kelas XII yang merupakan pengganti dari ujian akhir," ujar Kepala Sekolah (Kasek) yang akrab disapa Yogi ini kepada republikjatim.com, Rabu (22/05/2024).

Yogi menjelaskan para siswa diberikan kebebasan untuk menentukan produk apa yang dibuat dalam setiap kelompok. Baik itu, untuk kerajinan tangan, pembuatan tas, mainan maupun produk lainnya.

"Begitu juga dengan produksi makanan dan minuman, setiap kelompok siswa diberikan kebebasan untuk memproduksi dan mengolah makanan dan minuman kekinian seperti brownies atau yang lainnya maupun makanan tradisional," ungkap Yogi.

Yogi menegaskan sebelum kegiatan berlangsung banyak diantara para siswa yang sudah menjajakan hasil karya mereka melalui media sosial dan juga aplikasi percakapan WhatsApp (WA). Bahkan sebagian juga hasil karya itu juga sempat diikutkan berbagai ajang kompetensi dan perlombaan karya ilmiah. Khusus karya ilmiah rencananya bakal dipatenkan dengan bekerjasama dengan Dirjen Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham).

"Nah, saat kegiatan berlangsung barang-barang itu sebenarnya sudah laku dibeli oleh teman dan rekan-rekan siswa itu sendiri. Jadi, saat mereka datang tinggal memberikan barang dagangan mereka saja. Insyaallah khusus untuk hasil karya bakal dipatenkan dengan HAKI tahun-tahun mendatang," tegasnya.

Sementara salah seorang siswa kelas XI IPA 5, Maulana Asditian Raesa memaparkan dirinya dan anggota kelompoknya memproduksi tas tangan ibu-ibu (perempuan). Baginya hand bag dengan bahan kainnya mudah ditemukan juga beberapa anggota kelompoknya sudah banyak yang pandai menjahit.

"Kami bikin hand bag ibu-ibu selain pengerjaannya cepat dan ringkas juga punya nilai jual yang lebih baik di pasaran. Semua produk ini dikerjakan kelompok kami hanya dalam waktu tidak sampai seminggu," ungkap siswa yang akrab disapa Maulana ini.

Hal yang sama disampaikan kelompok siswa lainnya dari Kelas XII IPA 3, Alyah Najmah (Alyah) dan Ayu Putri Fastabikhul Khoirot (Fasta). Menurutnya, mereka mendesain jaket beserta sablonnya untuk menerapkan kurikulum merdeka. Namun kelompok ini untuk cetak gambar dan tulisan di jaket yang lagi sesuai trend membutuhkan jasa sablon ke pihak lain.

"Tetapi yang paling utama dari berbagai produk jaket kami ini bahannya nyaman dan desainnya kekinian semua. Sehingga diminati kalangan para pelajar," pungkas Alyah diamini Fasta. Ary/Waw