Smamita Teken MoU Bersama SMKA Malaysia untuk Pertukaran Pelajar


Smamita Teken MoU Bersama SMKA Malaysia untuk Pertukaran Pelajar SAMBUT - Kepala Smamita, Zainal Arif Fakhrudi beserta para guru menyambut kedatangan rombongan Sekolah Menengah Kebangsaan Agama (SMKA) Sharifah Rodziyah, Malaka, Malaysia dengan menyematkan songket dan menandatangani MoU (kerjasama), Sabtu (08/09/2018).

Sidoarjo (republikjatim.com) - SMA Muhammadiyah 1 Taman (Smamita), Sidoarjo kedatangan 24 anggota rombongan perwakilan Sekolah Menengah Kebangsaan Agama (SMKA) Sharifah Rodziyah, Malaka, Malaysia. Kehadiran rombongan asal negeri Jiran ini, selain ingin mengetahui kondisi dan sistem belajar mengajar di Smamita juga untuk menjalin kerjamasa. Hal ini dibuktikan dengan ditandatanganinya kontrak kerjasama (MoU) antara kedua lembaga sekolah itu.

Rombongan dari SMKA Sharifah Rodziyah ini langsung disambut para siswa dan dewan guru Smamita. Selanjutnya, diberi cindera mata berupa kain songket ke 24 rombongan yang terdiri dari 9 siswa, 7 dewan guru dan 8 orang wali murid (wali siswa) itu. Kemudian, rombongan langsung membaur dengan dewan guru dan para siswa di aula Smamita.

"Tujuan kunjungan ini sebagai balasan. Karena kami bersama 5 siswa kami pernah kesana (Malaysia). Selain rombongan ini tahu kondisi sekolah kami, kedepan kami juga menjalin hubungan terbaik melalui kerjasama (MoU) antara Indonesia-Malaysia dengan pertukaran pelajar. Kerjasama ini akan kami kembangkan dengan megara lainnya seperti Jepang, Singapura dan Malaysia," terang Kepala Smamita, Zainal Arif Fakhrudi kepada republikjatim.com, Sabtu (08/09/2018).

Selain itu, lanjut pria yang akrab dipanggil Arif ini tujuan rombongan dari Malaysia ini juga untuk belajar budaya. Diantara membuat batik, kue tradisional, dan lainnya. Oleh karena disiapkan pameran praktek pembelajaran produksi di aula Smamita. Bagi Arif kunjungan ini merupakan kunjungan keempat sekolah asal luar negeri. Sebelumnya Smamita sudah dikunjungi rombongan asal Malaysia, Singapura dan Thailand.

"Soal klaim budaya bakal kita netralisir melalui penjelasan dan bukti nyata. Kami akan jelaskan ke rombongan jika jali-jali dan rek ayo rek adalah budaya asli kita (Indonesia)," imbuhnya.

Kepala Cabang Dinas Pendidikan Jatim di Sidoarjo, Endang Widiastuti mengaku bangga dengan kerjasama dan pertukaran pelajar Indonesia - Malaysia ini. Menurutnya hal ini bermanfaat bagi anak didik dan bermanfaat positif bagi pendidikan di dalam negeri. Alasannya dapat memadukanpendidikan di Malaysia dan Indonesia. Kerjasama seperti ini sudah dilakukan beberapa sekolah lain. Diantaranya Smamda dan seluruh SMA dan SMK Negeri di Sidoarjo lainnya.

"Pertukaran pelajar ini bermanfaat bagi lainnya. Yakni dapat memacu standar nasional pendidikan. Termasuk ujian berbasis komputer dan UNBK. Selain itu, PPDB lewat online, sistem rayonisasi, sekolah vokasi, sekolah rujukan, sekolah model dan lainnya. Inilah yang mendorong Sidoarjo juara di tingkat propinsi dan masional dalam perkembangan pendidikam SMA dan SMK," tegasnya.

Sementara Kepala SMKA Sharifah Rodziyah, Malaysia, Ismail mengaku bangga bisa mengunjungi Smamita. Alasannya, sudah keliling Indonesia dan luar negeri. Namun baru kali ini mendengarkan lagu kebangsaannya Negeriku dinyanyikan pelajar Indonesia.

"Saya sangat bangga dan terharu. Karena yang menyanyikan lagu kami sangat menghayati meski baru belajar sejak 3 hari kemarin. Karena kita serumpun melayu semoga kerjasama Indonesia - Malaysia ini bersifat langgeng," tandasnya. Waw