Siswa Smamita Sidoarjo Borong Medali Emas dan Perak Ajang AISEEF di Universitas Diponegoro Semarang


Siswa Smamita Sidoarjo Borong Medali Emas dan Perak Ajang AISEEF di Universitas Diponegoro Semarang BORONG - Siswa Smamita Sidoarjo borong medali emas dan medali perak dalam ajang ASEAN Innovative Science Environmental and Entrepreneur  (AISEEF) di Universitas Dipponegoro, Semarang, Jawa Tengah kemarin, Senin (27/02/2023).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Sejumlah siswa SMA Muhammadiyah 1 Taman (Smamita) Sidoarjo kembali meraih medali emas dan medali perak di ajang Asean Innovative Science Environmental and Entrepreneur Fair (AISEEF) Tahun 2023 yang digelar di Universitas Diponegoro (Undip), Semarang, Jawa Tengah. Ajang prestasi tingkat Asia ini digelar secara daring pada tanggal 10 sampai 14 Februari 2023 kemarin.

Hasilnya, medali emas diraih oleh Azriel Daksa Alkarimu, Abidah Ardhelia Ramadhani, Rahman De Muhammadan Maharji, Ahmad Latief Firda dan Zidna Aisy Syarifah dengan karyanya Ethnomathematics Exploration of Sumur Temple Culture in Learning Geometry Materials.

Sedangkan medali perak diraih oleh Mukhammad Mustaghfiri Nur Hibatullah, Davino El Athallah, Misbah Athallah Nasir, Muhammad Ivan Abimanyu dan Raden Muhammad Salman Taqiy dengan karyanya berupa Hidology Education Tools to Support Sustainable Lifestyle Learning in the Millenial Generation.

Salah seorang guru pembimbing lomba, Qurrotul Uyyun memberikan apresiasi kepada tim Karya Tulis Ilmiah dan seluruh pihak yang sudah membantu pelaksanaan kegiatan itu. Apalagi, prestasi ini tergolong sebagai pencapaian siswa yang sangat luar biasa.

"Selamat kepada seluruh tim di ajang AISEEF 2023. Semoga pencapaian ini dapat terus ditingkatkan dan dapat menginspirasi generasi muda Indonesia lainnya untuk selalu bersemangat dalam berprestasi," ujar Qurrotul Uyyun kepada republikjatim.com, Senin (27/02/2023).

Sementara salah seorang siswa yang turut dalam ajang AISEEF 2023, Mukhammad Mustaghfiri Nur Hibatullah menjelaskan jika karyanya yang berjudul Hidology Education Tools to Support Sustainable Lifestyle Learning in the Millenial Generation ini dikerjakan selama 6 bulan.

"Kami membuat miniature diorama siklus air selama berbulan-bulan kemarin. Pekerjaan hampir setengah tahun lebih itu kini membuatkan hasil menjadi juara di ajang tingkat Asia itu. Semoga bisa menginspirasi pelajar lain ciptaan kami bersama teman-teman ini bermanfaat," ungkap pelajar kelas X IPA 1 yang akrab disapa Hibat ini.

Selain itu, Hibat menegaskan jika produk yang dibuat bersama teman-temanya itu adalah miniatur siklus air. Menurutnya, terdapat beberapa hambatan dalam pengerjaan proyek ini. Bahkan membutuhkan waktu cukup lama dalam proses pengeringan bahan baku bubur kertasnya.

"Tetapi, kami tetap semangat dan tidak pernah patah arang. Proyek terus kami kerjakan hingga alhamdulillah hasilnya bisa menyelesaikan proyek ini dan meraih prestasi setingkat dalam ajang setingkat Asia itu," pungkasnya. Hel/Waw