Semalam Tak Pulang, PNS di Ponorogo Ditemukan Tewas di Tengah Persawahan


Semalam Tak Pulang, PNS di Ponorogo Ditemukan Tewas di Tengah Persawahan EVAKUASI - Sejumlah warga dan polisi mengevakuasi jenazah Maulana (48) seorang PNS dengan jabatan penjaga SDN Menang, Kecamatan Jambon, Ponorogo, Jumat (04/10/2019).

Ponorogo (republikjatim.com) - Keluarga Katemi (56) warga Dusun Genting, Desa Menang, Kecamatan Jambon, Ponorogo dibingungkan atas perginya Maulana (48) seorang PNS dengan jabatan penjaga SDN Menang. Setelah semalam suntuk tidak pulang, ternyata Maulana ditemukan warga sudah terbujur kaku di pematang persawahan Dusun Maron Kulon, Desa Maron, Kecamatan Kauman, Ponorogo, Jum'at (04/10/2019).

"Dugaan sementara korban meninggal karena sakitnya kambuh tidak ada yang menolong," terang Kasubag Humas Polres Ponorogo, Ipda Edi Sucipto kepada republikjatim.com, Jumat (04/10/2019).

Lebih jauh, Edi menceritakan awalnya korban Kamis (03/10/ 2019) sekitar pukul 13.00 WIB pergi dari rumahnya. Diketahi korban diduga mengidap sakit epilepsi. Karena itu oleh istrinya tidak diperbolehkan keluar rumah. Namun sekitar pukul 17.00 WIB, istri korban yakni Ny Katemi mengetahui korban sudah tidak ada di dalam rumahnya. Melihat kejadian ini, kemudian Katemi meminta bantuan warga untuk mencari suaminya di sekitar sawah.

"Ketakutan istri korban, karena sebelumnya penyakit korban sering kambuh. Saat dicari warga di sawah, korban tidak ditemukan," ungkapnya.

Kemudian lanjut Edi, keesokan harinya, Jumat (04/10/2019) dua saksi yakni Ariyadi (41) dan Jemangin (56) warga Desa Maron, Kecamatan Kauman, Ponorogo pergi ke sawah untuk menyemprot tanaman padi milik Ariyadi. Saat akan masuk ke sawah keduanya melihat ada seseorang dengan posisi tengkurap berada di tepi pemantang sawah miliknya. Setelah didekati ternyata orang itu sudah dalam keadaan tidak bernyawa. Melihat kejadian itu, saksi langsung mengabarkan ke warga sekitar lainnya.

"Ternyata yang meninggal itu Maulana. Diduga korban meninggal karena epilepsinya kambuh saat di persawahan itu," ungkapnya.

Sementara petugas yang mendapat laporan tim Polsek Somoroto bersama tim Inafis Polres dan tim medis Puskesmas Kauman langsung menggelar olah TKP. Hasilnya tidak ditemukan tanda-tanda bekas penganiayan.

"Karena pihak keluarga tidak menuntut untuk divisum karena ada riwayat penyakit epilepsi itu, maka jenazah korban diserahkan ke keluarganya," pungkasnya. Mal/Waw