Satu Pedagang Pasar di Surabaya Asal Ponorogo Dinyatakan Positif Covid-19


Satu Pedagang Pasar di Surabaya Asal Ponorogo Dinyatakan Positif Covid-19 BERTAMBAH - Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni menyatakan ada tambahan satu pasien Covid-19 yakni seorang pedagang yang sering pulang pergi Surabaya-Ponorogo, Sabtu (06/06/2020) petang.

Ponorogo (republikjatim.com) - Kabar prihatinan kembali melanda masyarakat Ponorogo. Akan tetapi, kabar ini tidak harus ditakuti, tapi harus disikapi dengan berhati-hati demi kesehatan diri sendiri, keluarga atau mungkin kelompok di masyarakat di tengah pandemi Covid-19 ini.

Saat ini, seorang warga Ponorogo dinyatakan positif terpapar Covid-19. Bertambahnya satu pasien terkonfirmasi Covid-19 ini disampaikan langsung Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni, Minggu (06/06/2020) petang.

"Dengan keprihatinan saya kabarkan, hari ini terdapat penambahan 1 pasien terkonfirmasi positif Covid-19. Dia seorang perempuan berusia 47 tahun asal wilayah Kecamatan Kauman," katanya.

Lebih jauh, Ipong memaparkan pasien nomor 33 ini merupakan kontak dengan pasien PDP asal Kecamatan Balong yang meninggal dunia beberapa waktu lalu.

"Pasien baru ini kontak erat dengan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) asal Balong yang meninggal dan pasien terkonfirmasi nomor 30," imbuhnya.

Menurut Ipong, mereka bertiga merupakan sama-sama pedagang yang berjualan di sebuah pasar di Surabaya. Ketiganya sering pergi dan pulang bersama-sama Ponorogo - Surabaya.

"Ketiga orang ini telah dilakukan contact tracing dan rapid test terhadap 32 orang. Hasilnya ditemukan 3 diantaranya reaktif. Ketiga orang reaktif ini akan dilakukan pemeriksaan swab tenggorokan," tegasnya.

Sementara dengan bertambahnya seroang pasien yakni pedagang perempuan di pasar Surabaya ini, maka menambah deretan pasien Covid-19 di Ponorogo dengan jumlah total 33 pasien. Rinciannya sembuh 18 orang, isolasi rumah sakit 13 orang, isolasi mandiri 1 orang dan meninggal dunia 1 orang.

"Kami mengingatkan kepada seluruh masyarakat Ponorogo untuk selalu waspada dan benar-benar disiplin melaksanakan protokol kesehatan. Khususnya bagi masyarakat yang masih harus sering bepergian ke Surabaya. Mengingat Surabaya termasuk zona hitam dalam penyebaran Covid-19," tandasnya. Mal/Waw