Sambut Pemilu 2024 dan Salurkan Hak Pilih Narapidana, Lapas dan Rutan Di Jatim Mulai Gelar Perekaman e KTP


Sambut Pemilu 2024 dan Salurkan Hak Pilih Narapidana, Lapas dan Rutan Di Jatim Mulai Gelar Perekaman e KTP REKAMAN - Sebanyak 155 orang warga binaan Lapas Kelas I Surabaya di Porong, Sidoarjo mengikuti perekaman e KTP selayaknya Lapas dan Rutan lainnya di Jatim sebagai langkah menyambut Pemilu 2024 mendatang, Selasa (28/02/2023).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Jajaran Lapas dan Rutan di Jatim mulai bergerak untuk menyambut tahapan Pemilihan Umum (Pemilu) Tahun 2024. Langkah pertama adalah dengan memperjuangkan hak pilih warga binaan yang ada di dalam Lapas dan Rutan.

"Dari 39 Lapas dan Rutan jajaran di Jatim, mulai melakukan identifikasi, pendataan dan ditindaklanjuti dengan perekaman identitas atau e-KTP warga binaan. Ini sebagai dasar seorang warga binaan mendapatkan hak pilih dalam Pemilu 2024 mendatang," ujar Kakanwil Kemenkumham Jatim, Imam Jauhari kepada republikjatim.com, Selasa (28/02/2023).

Saat ini, salah satu Lapas yang telah menggelar perekaman e KTP adalah Lapas Kelas I Surabaya yang ada di Desa Kebonagung, Kecamatan Porong, Sidoarjo dan Lapas Pemuda Kelas IIA Madiun. Di Lapas Surabaya, 155 orang warga binaan sudah mengikuti perekaman e-KTP.

"Sedangkan di Lapas Pemuda Madiun ada 515 warga binaan yang dicek status kependudukannya oleh Dispendukcapil setempat," imbuhnya.

Untuk mempercepat proses pendataan, jajaran Kanwil Kemenkumham Jatim menggandeng Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil).

"Selain jumlah pemilih, kami juga mulai menghitung kebutuhan TPS Khusus dalam Pemilu Tahun 2024 mendatang," tegas Imam.

Mengingat dinamika penghuni Lapas dan Rutan yang sangat cepat, pihak Kemenkumham Jatim menegaskan akan terus melakukan update data hingga batas akhir penentuan Daftar Pemilih Tetap (DPT).

"Kami juga berharap ada dispensasi dari KPU maupun Bawaslu. Karena dinamika penghuni Lapas dan Rutan yang pergerakan keluar dan masuknya sangat cepat," jelasnya.

Sementara Kepala Lapas Kelas I Surabaya Jalu Yuswa Panjang menegaskan per hari ini jumlah warga binaannya saat ini mencapai 1.664 orang. Dari jumlah itu, yang belum terdeteksi NIK-nya sebanyak 365 orang warga binaan.

"Kami perlu melakukan pengecekan secara mendetail berdasarkan nama, tanggal lahir dan kemudian dicocokkan dengan fotonya. Kalau pernah melakukan perekaman e KTP atau belum dan kalau tidak ditemukan dalam sistem akan dilakukan perekaman e KTP itu," tandas Jalu Yuswa Panjang. Kem/Hel/Waw