Ratusan Pengurus Ponpes se Indonesia Bahas Warisan NU di Sidoarjo


Ratusan Pengurus Ponpes se Indonesia Bahas Warisan NU di Sidoarjo DAURAH - Plt Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin menghadiri Daurah Santri Muassis NU digelar Pimpinan Wilayah Rabithah Ma’ahid Islamiyah (PW RMI) NU Jatim di Ponpes Al Hamdaniyah Desa Siwalanpanji, Buduran, Sidoarjo, Jumat (31/01/2020) malam.

Sidoarjo (republikjatim.com) - Daurah Santri Muassis NU digelar Pimpinan Wilayah Rabithah Ma’ahid Islamiyah (PW RMI) NU Jatim di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Hamdaniyah Desa Siwalanpanji, Kecamatan Buduran, Sidoarjo, Jumat (31/01/2020) malam. Acara ini dihadiri ratusan pengurus Ponpes se Indonesia.

Kegiatan ini dibuka Ketua PBNU Dr KH Marsudi Syuhud MA dan dihadiri sejumlah kiai. Diantaranya Wakil Rais Syuriyah PWNU Jatim KH Anwar Iskandar dan KH Agoes Ali Masyhuri serta Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar dan Ketua PW RMI-NU Jawa Timur, KH Agus Zaki Hadzik.

Wakil Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin bangga atas pelaksanaan kegiatan ini. Baginya, suatu kehormatan bagi Sidoarjo menjadi tempat pelaksanaan Daurah Santri Muassis NU. Menurutnya acara ini memiliki pengaruh terhadap perkembangan NU.

"Mudah-mudahan kegiatan ini menjadi sesuatu yang positif bagi Sidoarjo dan Nadhatul Ulama," katanya.

Bagi Plt Bupati Sidoarjo, yang akrab dipanggil Cak Nur ini pondok pesantren tidak bisa dipisahkan dengan NU. Pondok pesantren merupakan komponen utama NU. Menurutnya sistem pendidikan pondok pesantren merupakan sistem pendidikan yang tepat untuk menjawab permasalahan saat ini.

"Pondok pesantren tidak hanya menciptakan generasi bangsa yang pintar secara akademik. Tapi juga menciptakan generasi bangsa yang berakhlakul karima (berakhlak baik). Pondok pesantren adalah lembaga pendidikan yang tepat di dalam menciptakan generasi bangsa yang handal," ungkapnya.

Ketua PBNU KH Marsudi Syuhud menilai kegiatan ini akan membangkitkan semangat menguatkan warisan yang ditinggalkan para muassis NU. KH Marsudi meminta para kader NU dapat menggerakkan, menghidupkan dan menjaga warisan-warisan peninggalan para muassis itu.

"Warisan tersebut diantaranya pondok pesantren, NU serta NKRI. Ketiga warisan ini merupakan alat untuk menjaga ajaran ahlussunnah wal jamaah yang dianut NU selama ini," tegasnya.

Sementara Ketua PW RMI-NU Jawa Timur, KH Agus Zaki Hadzik menegaskan Daurah Santri Muassis NU digelar untuk memperingati hari lahir NU ke 94 Tahun 2020 ini. Tujuannya untuk menggali filosofi-filosofi perjuangan organisasi NU sampai sekarang. Selain itu, melalui kegiatan ini diharapkan masyarakat nahdliyin akan semakin memahami NU.

"Semakin hari NU semakin banyak goncangan. Kalau tidak diberi pemahaman tentang perjuangan NU, saya kuatir orang NU akan termakan goncangan-goncangan hingga menjauh dari NU," tandasnya. Hel/Waw