Ratusan Kader PKK Sidoarjo Turut Program Keluarga Sehat, Tangguh dan Tanggap Bencana


Ratusan Kader PKK Sidoarjo Turut Program Keluarga Sehat, Tangguh dan Tanggap Bencana TANGGAP - Ketua TP PKK Sidoarjo, Ny Sa'adah Ahmad Muhdlor memaparkan soal pentingnya kader PKK Sidoarjo turut program keluarga sehat, tangguh dan tanggap bencana saat sosialisasi di dua desa di Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo, Senin (20/03/2023).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Ratusan ibu-ibu kader PKK dari dua desa di Kecamatan Tanggulangin diajak tanggap bencana. Mereka berasal dari kader PKK Desa Sentul dan Desa Banjarpanji, Kecamatan Tanggulangin. Ajakan itu datang dari TP PKK Kabupaten Sidoarjo melalui sosialisasi program keluarga sehat, tanggap dan tangguh bencana, Senin (20/03/2023). Kegiatan digelar di balai desa masing-masing.

Ketua TP PKK Kabupaten Sidoarjo, Ny Sa'adah Ahmad Muhdlor mengatakan tanggap bencana penting dimiliki ibu rumah tangga. Alasannya, karena memiliki bekal tanggap bencana membentuk kesiapsiagaan jika sewaktu-waktu terjadi bencana.

"Kader PKK akan lebih memahami apa yang akan dilakukan, kalau sewaktu-waktu terjadi bencana. Kita tidak menginginkan bencana terjadi, tapi tidak ada salahnya kita siap siaga. Tahu langkah yang akan dilakukan kalau terjadi bencana," ujar istri Bupati Sidoarjo yang akrab disapa Ning Sasha ini.

Selain itu, Ning Sasha menjelaskan peran kader PKK tidak bisa dianggap remeh dalam kebencanaan. Ibu-ibu PKK dapat menjadi motivator menangani bencana. Mereka dapat mengajak warga untuk gotong royong. Bahkan, memberi edukasi cara yang seharusnya diperbuat kala bencana melanda.

"Bukan hanya meratapi bencana. Tapi bertindak agar dampak bencana ringan dirasakan. Kampanye mengajak warga untuk survive dan berjuang saat terjadi bencana lebih dibutuhkan daripada mengajak warga untuk nesu (nelangsa). Karena bencana tidak dapat diselesaikan dengan bersedih saja," tegas Ning Sasha yang juga alumni SMAN 4 Sidoarjo ini.

Camat Tanggulangin, Sabino Mariano menyambut baik kegiatan yang dilakukan ibu-ibu kader PKK ini. Menurutnya, keterlibatan ibu-ibu dalam penanggulangan bencana sangat dibutuhkan. Baginya penanganan bencana bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja. Melainkan menjadi tanggung jawab bersama.

"Semua pihak diharapkan bersatu kalau terjadi bencana. Hal ini penting agar penanganan bencana cepat terselesaikan. Keterlibatan organisasi PKK dalam penanganan bencana mutlak dibutuhkan. Mereka dapat membantu memetakan permasalahan yang terjadi saat bencana. Seperti halnya bencana banjir di Tanggulangin, kader PKK dapat mengetahui apa yang dibutuhkan balita maupun lansia saat bencana terjadi," jelasnya.

Sementara narasumber Pokja IV TP PKK Provinsi Jawa Timur, drg Christinati Ratih menegaskan sosialisasi seperti ini akan meningkatkan kapasitas kader PKK dalam menangani bencana. Pihaknya juga menyampaikan, hal yang pertama yang dapat dilakukan saat bencana terjadi mendirikan dapur umum. Langkah itu, dapat langsung dirasakan korban bencana. Selain itu membantu menyediakan tempat penampungan.

"Kader PKK dapat mengambil bagian di tempat ini. Ibu-ibu menjadi ujung tombak dalam memberikan pertolongan saat bencana terjadi ini," urainya.

Dokter yang mengabdi di RSUD dr Soetomo Surabaya itu mengakui saat ini pemerintah sedang menggalakkan program keluarga sehat, tanggap dan tangguh bencana. Tujuannya, untuk meningkatkan kualitas kesehatan, kelestarian lingkungan hidup serta peningkatan perencanaan sehat.

"Dengan program ini akan mewujudkan keluarga sehat, tanggap dan tangguh bencana saat terjadi bencana. Program keluarga sehat, tanggap dan tangguh bencana menjadi pilot project gerakan PKK mewujudkan keluarga sehat, tanggap dan tangguh bencana melalui kegiatan peduli stunting, kegiatan menuju PHBS, siaga kebakaran lingkungan, tanggap dan tangguh bencana alam maupun peduli lingkungan," tandasnya. Hel/Waw