Puluhan Warga Tempel Krian Antusias Turut Pelatihan Kewirausahaan


Puluhan Warga Tempel Krian Antusias Turut Pelatihan Kewirausahaan PELATIHAN - Sekitar 60 warga Desa Tempel, Kecamatan Krian, Sidoarjo mengikuti pelatihan kewirausahaan di balai desa setempat bersama Dinas Koperasi dan UKM Pemkab Sidoarjo dan pengusaha jamu tradisional asal Gedangan, Senin (21/10/2019).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Sekitar 60 warga Desa Tempel, Kecamatan Krian, Sidoarjo mengikuti Pelatihan Kewirausahaan Pembuatan Jamu Tradisional dan Keripik Tempe selama 2 hari di pendopo kantor balai desa setempat, Senin (21/10/2019). Kegiatan ini untuk memberi nilai tambah bagi usaha puluhan warga itu agar usaha kecil itu semakin berkembang pesat.

Dalam kegiatan dua hari itu, puluhan warga ini selain diberikan pelatihan, pembekalan juga melaksanakan praktek secara langsung. Selain itu, para peserta pelatihan mendapatkan souvenir berupa tas (hand bag), kaos, dan telemek.

"Pelatihan ini bertujuan meningkatkan kesejahteraan ekonomi warga dan para pengusaha kecil (UMKM)," kata Kepala Bidang (Kabid) Kewirausahaan, Dinas Koperasi Dan Usaha Mikro Pemkab Sidoarjo, Erna Kusumawati kepada republikjatim.com, Senin (21/10/2019).

Selain itu, kata Erna pelatihan kewirausahaan ini salah satu bentuk kegiatan yang diharapkan dapat bermanfaat, berkelanjutan dan dapat menciptakan produk-produk lainnya. Pelatihan ini juga sebagai penambah wawasan dan pengetahuan soal kripik tempe dan jamu yang sudah dibuat memiliki value (nilai tambah) harga jualnya. Misalnya jika sebelumnya 1 bungkus dihargai Rp 10.000 bisa menjadi Rp 20.000. Karena ada variasi, kemasan dan perijinannya terpenuhi.

"Soal jamu akan diberi wawasan masalah tata cara mengelolah (produksi) jamu agar awet sampai setahun tanpa bahan pengawet dan lain-lainnya," imbuhnya.

Erna berharap pelatihan ini bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya. Tujuannya agar pemilik UMKM ke depan lebih paham dan mergerti. Apalagi, para peserta ini tidak sendiri, melainkan didampingi para pelatih. Para pelaku usaha mikro itu harus maju bersama-sama dan siap untuk naik kelas dengan cepat.

"Kami tidak ingin setelah pelatihan ini, kemudian bulan depan berhenti atau tidak produksi. Nanti kami tetap memantau, bagaimana hasil pelatihan ini. Evaluasinya, kami akan tetap berkoordinasi dengan Kepala Desa," tegasnya.

Perwakilan Disperindag Pemkab Sidoarjo, Agus Darsono menguraikan dua hari pelatihan itu para pemilik UMKM jamu dan kripik akan diberi materi diantaranya strategi peningkatkan daya saing UMKM meliputi inovasi, branding, dan marketing.

"Selain itu juga ada program fasilitas gratis bagi peserta. Diantaranya pengurusan NPWP, sertifikat halal, uji nutrisi, desain kemasan, barcode, ISO 9001 dan SNI," paparnya.

Sementara Kepala Desa Tempel, Ainul Yakin menegaskan kegiatan ini sangat membantu warganya dan dinilai sangat bermanfaat. Menurutnya, usaha kecil warganya itu, sebetulnya sudah ada. Diantaranya jamu, kripik dan makanan pleret yang kini menjadi ikon desanya. Bahkan sejumlah usaha itu belum ada di desa lain di Kecamatan Krian.

"Memang usaha warga itu diawali dari kecil disertai rasa kesenangan akan menjadi besar dan sehat. Minimal apa yang dilakukan warga, ada nilai tambah bagi ekonomi keluarga," pintahnya.

Selain itu, Ainul menilai dalam acara itu pesertanya sangat antusias mengikuti pelatihan. Bahkan dengan rasa kebersamaan dan kompak semua mau belajar.

"Mudah-mudahan bermanfaat dan membawa berkah untuk masyakat. Usaha jamu tradisional, kripik dan makanan pleret sudah ada dan memiliki kelebihan serta ciri khas tersendiri. Kami berharap pada warga yang belum memiliki kegiatan akan memiliki wirausaha sendiri," tandasnya. K1/Rik/Waw