PKM Taman Baca Tulangan Hidupkan Semangat Literasi di Desa


PKM Taman Baca Tulangan Hidupkan Semangat Literasi di Desa Ketua PKM Taman Baca Kecamatan Tulangan, Paramitha Amelia Kusumawardi

Sidoarjo (republikjatim.com) - Ketua Program Kemitraan Masyarakat (PKM) Taman Baca Tulangan, Paramitha Amelia Kusumawardani berharap program merevitalisasi taman baca di Desa Kenongo dan Desa Grogol manpu menghidupkan semangat literasi di tingkat desa. Oleh karenanya, saat merevitasasi kedua taman baca itu, tidak hanya dibersihkan tempatnya melainkan juga ditata rapi serta ditambah jumlah dan jenis buku bacaannya.

Upaya ini agar yang masuk ke taman baca itu bukan hanya kalangan anak-anak dan pelajar. Akan tetapi juga bisa menarik minat kalangan ibu rumah tangga untuk menambah pengetahuan dan wawasannya di tengah menurunnya minat baca masyarakat dari berbagai kalangan.

"Targetnya semua golongan dan lapisan masyarakat mau memanfaatkan taman baca yang ada itu. Karena rata-rata taman baca itu lokasinya ada di dekat sekolah baik Taman Kanak-Kanak (TK) maupun Sekolah Dasar Negeri (SDN) setempat. Misalnya ibu-ibu yang menunggu anaknnya di sekolah mau masuk ke taman baca," terang Ketua Program Kemitraan Masyarakat (PKM) Taman Baca Tulangan, Paramitha Amelia Kusumawardani kepada republikjatim.com, Kamis (02/05/2019) didampingi anggotanya Ribangun Bamban Jakaria dan Cholifah.

Lebih jauh dosen muda Kebidanan yang akrab dipanggil Mitha ini menguraikan jika pihaknya membuat taman baca dalam merealisasikan program PKM sesuai permintaan masyarakat. Hal ini disebabkan taman baca sebelumnya sudah ada tidak bisa dimanfaatkan maksimal. Selain kondisinya rusak juga sudah tidak terpakai lagi.

"Yang kami revitalisasi selain lay out taman bacanya juga soal manejemen peminjaman bukunya. Misalnya rak buku memutar memudahkan anak-anak mencari buku bacaan yang dibutuhkannya," imbuhnya.

Tidak hanya itu, kata Mitha isi buku di taman baca juga bervariasi. Selain buku soal pengetahuan umum juga ada ensiklopedia, majalah, buku resep masakan serta berbagai jenis buku lainnya.

"Kalau sebelumnya yang berkunjung 5 sampai 10 orang per hari. Setelah revitalisasi kami harap semakin banyak pengunjungnya. Per hari bisa mencapai 20 sampai 40 orang," pintah Editor In Chief, Jurnal Ilmiah Kebidanan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Umsida ini.

Sementara itu, Peneliti Senior Umsida, Dr Sriyono menegaskan setiap peneliti wajib melaksanakan pertanggung jawabannya secara periodik. Dia mencontohkan saat ini tanggung jawab peneliti PKM memasuki periode pertanggungjawabannya mencapai 75 persen. Baginya pertanggung jawaban itu mulai hasil yang dikerjakan, penggunaan anggaran serta perkembangan hasil tulisannya. Baginya jika jadwalnya pada periode tiga perempat lebih dari 75 persen maka nilainya bakal lebih baik.

"Sebaliknya kalau perkembangan pekerjaannya dibawah 75 persen pasti ada kendalanya di lapangan. Kalau peneliti menikmati pekerjaannya kami merasa perkembangan pekerjaannya tidak akan terlambat. Hasilnya bisa dinikmati masyarakat secara luas," tegasnya.

Selain itu, kata dosen ekonomi Pasca Sarjana Umsida ini jika hasil pekerjaan bisa dinikmati masyarakat, otomatis membuat desa lainnya ingin dikunjungi para peneliti dari Umsida untuk membantu program memajukan desa. Dengan demikian, akan memompa kepercayaan masyarakat terhadap dosen-dosen dan peneliti dari Umsida.

"Jadi biasanya pengabdian ke masyarakat hanya bisa dilaksanakan lewat KKN, kalau kepercayaan meningkat pengabdian bisa direalisasikan dari permintaan," tandasnya. Waw