Sidoarjo (republikjatim.com) - Sejumlah siswa dan siswi KB TK Al Muslim Waru, Sidoarjo mendadak menjadi detektif lingkungan cilik. Kegiatan itu, dalam peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) yang jatuh setiap 21 Februari.
Kegiatan ini dilaksanakan berbeda oleh siswa KB TK Al Muslim Sidoarjo. Acara digelar secara daring dan luring dengan menerapkan protokol kesehatan di masa pandemi secara ketat. Kegiatan ini juga disiarkan langsung melalui Instagram @kbtk_almuslimjatim untuk melayani siswa yang daring.
Acara diawali senam lagu Go Green. Lirik lagu ini mengajak semua untuk selalu peduli dan menjaga lingkungan serta hemat energi. Kemudian dilanjutkan menyanyi lagu Ayo Jaga Bumi.
Yang tidak kalah unik, juga disajikan drama teatrikal berjudul Detektif Lingkungan yang syarat pesan moral untuk menjaga kebersihan lingkungan. Dalam drama teatrikal ini, terdapat tokoh detektif lingkungan yang selalu mencari orang-orang yang masih lalai dalam menjaga kebersihan lingkungan.
Berbagai adegan teatrikal disajikan. Diantaranya ada siswa yang membuang bungkus permen sembarangan, siswa lain membuang botol bekas air minum di jalan dan ada juga ibu-ibu yang membuang sampah rumah tangga di selokan. Bahkan ada yang naik sepeda membuang bekas minum botol sembarangan lantas ditegur Detektif Lingkungan Cilik.
"Kegiatan ini sebagai pemantik agar siswa kritis terhadap perilaku yang tidak sesuai. Alhasil semua siswa tertwrik dan sigap membantu Detektif Lingkungan mengingatkan, membuang dan memilah sampah sesuai jenisnya pada tempatnya," ujar Kepala Sekolah KB TK Al Muslim, Siti Aminah kepada republikjatim.com, Senin (21/02/2022).
Selain itu, Siti Aminah yang juga mantan Humas Yayasan Al Muslim Jawa Timur ini menjelaskan selama acara, para siswa mampu menunjukkan dan memilah jenis sampah basah, kertas dan sampah plastik. Aktivitas memilah sampah sudah menjadi habit (karakter) yang dilakukan berulang-ulang di KB TK Al Muslim.
"Ini bukti nyata dan terlihat dengan terciptanya lingkungan yang bersih dan asri di sekolah membuat anak-anak didik semangat menjaga lingkungan sekitarnya," tegasnya.
Sementara pada akhir kegiatan siswa dan guru membuat kreasi hasil ecobrick bersama. Acara ditutup dengan melihat pameran hasil karya dan poster siswa.
"Bermula dari sampah menjadikan siswa lebih kreatif berkarya dan semakin meningkatkan kesadaran anak didik untuk mulai belajar peduli sampah dan lingkungan sejak dini," tandasnya. Hel/Waw
