Pemulihan Ekonomi Dampak Pandemi, Bupati Sidoarjo Siap Bersinergi dengan APKLI


Pemulihan Ekonomi Dampak Pandemi, Bupati Sidoarjo Siap Bersinergi dengan APKLI PELANTIKAN - Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali siap bersinergi dengan para PKL saat pelantikan pengurus DPC Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI) Sidoarjo masa bhakti Tahun 2022 - 2025 di Pendopo Delta Wibawa, Sabtu (05/03/2022).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Pemulihan dan pertumbuhan ekonomi kerakyatan menjadi prioritas Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali. Terutama membangkitkan dan meningkatkan daya saing Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) pasca pandemi.

Salah satu upaya penguatan pertumbuhan ekonomi diperkuat dengan pelantikan Pengurus DPC Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI) Sidoarjo masa bhakti Tahun 2022 - 2025 di Pendopo Delta Wibawa, Sabtu (05/03/2022). Pelantikan itu disaksikan langsung oleh Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali.

"Pelantikan kali ini mengambil tema Pemulihan Ekonomi Pasca Pandemi Covid-19. Itu menggambarkan satu tekad dan semangat bagi para PKL untuk membangkitkan pertumbuhan ekonomi di Sidoarjo. Hari ini, pelantikan pengurus APKLI notabenenya pengurus tingkat kecamatan. Harapannya pengurus APKLI Sidoarjo bisa mendata, menata, dan menangkap aspirasi dari bawah dan mewujudkan aspirasi PKL dan UMKM," ujar Ketua Panitia Pelantikan DPC APKLI Sidoarjo.

Sementara Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali menilai APKLI masih satu rumpun dengan Usaha Kecil Mikro (UKM). APKLI yang berada di bawah naungan Dinas Koperasi dan UMKM Pemkab Sidoarjo. Karena itu, Pemkab Sidoarjo memposisikan selalu siap bersinergi dengan PKL.

"Karena semua ini berkaitan dengan 17 program yang masuk dalam RPJMD Kabupaten Sidoarjo Tahun 2021- 2026. Sinergitas ketika masuk era 4.0 maka upgrading, edukasi dan peningkatan kapasitas UMKM harus ditingkatkan. Termasuk salah satunya ada di 17 program prioritas Bupati dan Wakil Bupati Sidoarjo tentang UMKM Naik Kelas," tegasnya.

Bupati muda yang akrab dipanggil Gus Muhdlor ini menjelaskan ada beberapa yang harus dirubah di era 4.0. Diantaranya, merubah paradigma masyarakat berjualan saat ini tidak harus secara fisik. Karena digitalisasi bisa masuk dan jaman sudah berubah. Bahkan, ada beberapa program yang disinergikan dengan beberapa ritel besar di Sidoarjo.

"Upaya ini harus disambut dua sisi. Sisi pertama pemerintah supporting IKM agar diakomodir ritel-ritel besar, IKM juga harus disupport soal perizinan, NIB dan sertifikasi BPOM. Agar kalau produknya nangkring di ritel besar tidak ada masalah ke depannya," papar Alumni Fisip Unair Surabaya ini.

Sedangkan yang tidak kalah penting, lanjut Gus Muhdlor juga masalah updating data. Updating data ini penting untuk database.

"APKLI harus punya argumen yang kuat untuk mengajukan anggotanya ketika ada bantuan. Terutama bantuan permodalan dari Pemkab Sidoarjo mulai dari program KURDA SAYANG dengan bunga hanya 3 persen per tahun dan program lainnya seperti program KURMA," tandas alumni SMAN 4 Sidoarjo ini. Hel/Waw