Pamit Memotong Pohon, Warga Ponorogo Ditemukan Tak Bernyawa


Pamit Memotong Pohon, Warga Ponorogo Ditemukan Tak Bernyawa TKP - Sejumlah anggota polisi dan warga mendatangi TKP tewasnya, Senin (56) warga Dusun Beji, Desa Polorejo, Kecamatan Babadan, Ponorogo yang tewas saat menabang batang pohon di area persawahan miliknya, Rabu (02/10/2019) petang.

Ponorogo (republikjatim.com) - Nasib naas dialami Senin warga Dusun Beji, Desa Polorejo, Kecamatan Babadan, Ponorogo. Pria 56 tahun ini ditemukan tewas terbujur kaku di bawah pohon waru di area persawahan miliknya.

Diduga, korban terkena batang pohon yang ditebangnya hingga terjatuh. Kemudian karena tak ada yang menolong korban meninggal dunia itu.

"Saat ditemukan, korban sudah dalam kondisi tidak bernyawa di bawah pohon yang ditebang itu," terang Kasubag Humas Polres Ponorogo, Ipda Edi Sucipto kepada republikjatim.com, Rabu (02/10/2019) petang.

Edi menceritakan awalnya, korban sekitar pukul 08.00 WIB pamit kepada istrinya, Ny Supatun (52) untuk memotong batang pohon di sawahnya. Namum, hingga pukul 16.30 WIB korban (Senin) tidak kunjung pulang. Seketika istri korban mencarinya ke sawah. Namun, betapa terkejutnya Supatun ketika melihat suaminya sudah meninggal dunia di bawah pohon yang ditebangnya itu. Spontan saksi Supatun menjerit dan minta pertolongan kepada Bambang (48 ) yang masih tetangganya itu.

"Diduga korban terjatuh dari pohon yang ditebang. Saat memotong batang pohon itu, diduga batangnya mengenai tubuh korban hingga korban terjatuh. Hal itu yang menyebabkan korban meninggal dunia," ungkapnya.

Sementara berdasarkan hasil olah TKP tim Inafis Polres Ponorogo dan tim medis Puskesmas Babadan, korban dinyatakan meninggal karena jatuh saat memotong pohon waru. Di tubuh korban ditemukan luka robek di atas dahi sebelah kiri lebar kurang lebih 4 sentimeter, luka lecet di kaki, luka lecet di bahu kanan dan punggung kanan.

"Hasil olah TKP menyebutkan korban jatuh dari pohon waru dengan ketinggian 7 meter yang ditebangnya itu. Tapi, karena pihak keluarga sudah menerima peristiwa itu sebagai musibah dan tidak bersedia dioutopsi, maka korban langsung diserahkan ke keluarganya untuk dimakamkan," pungkasnya. Mal/Waw