Pabrik dan Gudang Makanan di Ponorogo Ludes Terbakar, Kerugian Pemilik Capai Rp 3 Miliar


Pabrik dan Gudang Makanan di Ponorogo Ludes Terbakar, Kerugian Pemilik Capai Rp 3 Miliar TERBAKAR - Sebuah pabrik sekaligus gudang roti UD Aneka Sari Pratama (ASP) di Desa Tajug, Kecamatan Siman Ponorogo ludes terbakar hingga menyebabkan pemilik mengalami kerugian Rp 3 miliar, Sabtu (18/04/2020).

Ponorogo (republikjatim.com) - Warga JL Kresno Gang I, Desa Tajug Kecamatan Siman, Ponorogo gempar, Sabtu (18/04/2020) sore. Ini menyusul terbakarnya pabrik dan gudang roti UD Aneka Sari Pratama (ASP) kampung itu.

Api meluluhlantakan pabrik dan gudang roti milik Joko Nur Cahyo warga JL Welirang, Kelurahan Bangunsari Kecamatan Ponorogo itu. Bahkan hingga petang, api belum bisa dipadamkan secara total. Karena banyak makanan yang berbahan tepung dan terbungkus plastik.

Kronologi awal terbakarnya gudang dan pabrik roti UD ASP milik Joko Nur Cahyo ini, diduga api berasal dari percikan pekerjaan pengelasan untuk pembuatan calon gudang.

Salah seorang tukang las, Juni warga JL Guno Seco Desa/Kecamatan Siman sedang memperbaiki etalase menggunakan peralatan las listrik. Kemudian percikan bunga api saat proses pengelasan ada yang jatuh di tumpukan kemasan makanan ringan.

"Seketika terjadi kepulan asap hingga menimbulkan api yang terus membesar itu," kata pria 36 tahun ini.

Setelah itu, karyawan UD ASP Tukiman (64) bersama Joko Nur Cahyo beserta karyawan lain berusaha memadamkan titik api dengan peralatan seadanya. Akan tetapi tidak berhasil dan api makin membesar. Selanjutnya Siti Nafiah (istri Joko Nur Cahyo) berusaha menghubungi petugas Pemadam Kebakaran (PMK) Pemkab Ponorogo.

"Seketika itu, petugas menuju TKP. Sayangnya sesampai di lokasi api sudah membesar," ungkapnya.

Kapolsek Siman, AKP Dwi Agus Cahyono di TKP mengatakan berdasarkan keterangan para saksi, titik api berasal dari gudang bagian belakang. Gudang itu berisi makanan ringan (stok lebaran) yang kemasannya terbuat dari plastik dan bahannya mudah terbakar.

"Kemudian api menjalar ke bagian depan dan membakar seluruh gudang itu," ungkapnya.

Karena itu, kata Agus meski mobil PMK Pemkab Ponorogo sudah berusaha memadamkan api, akan tetapi api belum juga berhasil dipadamkan. Hal ini disebabkan yang terbakar roti berbahan tepung dan mudah terbakar dengan bungkus plastik.

"Sampai pukul 17.00 WIB, dua unit mobil PMK masih berusaha memadamkan api. Selain itu, dibantu 6 unit truk tangki BPBD Pemkab Ponorogo. Tapi api sulit padam total. Berdasarkan hasil olah TKP diduga kebakaran akibat percikan bunga api las listrik saat perbaikan gudang," tegasnya.

Sementara pemilik pabrik roti, Joko Nur Cahyo menduga kebakaran berawal dari percikan bunga api proses pengelasan. Saat itu dia mengaku ada pengerjaan las untuk gudang. Dari pengelasan itu ada percikan api.

"Awalnya memang tidak muncul api. Tapi, lama kelamaan muncul kepulan asal. Saya cari tidak ketemu, tapi kepulan asap semakin membesar. Ketika disiram air asap semakin besar," ungkapnya.

Joko mengungkapkan terbakarnya tiga gudang yang berisi jajanan penuh itu, kerugiannya mencapai sekitar Rp 3 miliar. Alasannya, seluruh gudang berisi penuh makanan. Diantaranya produk krupuk, makroni dan makanan lainnya. Apalagi gudang itu jadi gudang distributor dan pabrik (home industri).

"Karena kebetulan gudang penuh karena menjelang momen lebaran makanya stoknya banyak. Kerugian dalam kebakaran ini mencapai sekitar Rp 3 miliar. Karena gudang barat, tengah dan gudang timur penuh dengan makanan," pungkas suami Siti Nafiah ini. Mal/Waw