Menaker RI Ajak Pengusaha dan Serikat Buruh Komitmen Atasi Tantangan di Masa Pandemi Covid-19


Menaker RI Ajak Pengusaha dan Serikat Buruh Komitmen Atasi Tantangan di Masa Pandemi Covid-19 DEKLARASI - Pemerintah, pengusaha dan serikat pekerja (buruh) yang tergabung Lembaga Kerjasama (LKS) Tripartit Jatim deklarasi mengatasi tantangan tenaga kerja di masa pandemi Covid-19 di gedung Museum Mpu Tantular, Buduran, Sidoarjo, Kamis (05/08/2021).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Pemerintah, pengusaha dan serikat pekerja (buruh) yang tergabung dalam Lembaga Kerjasama (LKS) Tripartit Jawa Timur menguatkan komitmen bersama dalam mengatasi tantangan ketenagakerjaan di masa pandemi Covid-19. Penguatan komitmen ini ditandai penandatanganan deklarasi gotong-royong Kadin Jatim, Apindo Jatim dan pimpinan konfederasi SP/SB Jatim yang disaksikan langsung Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) RI Dr Ida Fauziyah dan Wakil Bupati Sidoarjo, Subandi di gedung Museum Mpu Tantular Buduran, Sidoarjo, Kamis (05/08/2021).

Deklarasi ini diharapkan dapat terus meningkatkan kolaborasi antara pemerintah, pengusaha dan pekerja (buruh) dalam mengatasi tantangan ketenagakerjaan saat ini. Dengan penandatanganan bersama ini diharapkan seluruh elemen memiliki semangat saling peduli, optimis dan bersama-sama bangkit dari dampak pandemi Covid-19.

Menaker RI Dr Ida Fauziyah mengatakan pemerintah sudah bekerja keras mengatasi pandemi Covid-19. Salah satu hasilnya bisa dilihat dari kondisi ketenagakerjaan di Indonesia. Angka pengangguran terbuka yang sempat terpuruk bulan Agustus Tahun 2020 lalu terus mengalami penurunan. Berdasarkan datanya keterpurukan itu karena angka pengangguran menjadi 9,7 juta orang. Sedangkan secara umum yang terdampak kondisi ketenagakerjaan itu 29 juta orang.

"Itu terjadi Agustus 2020 lalu. Atas kerja keras bukan hanya kerja keras pemerintah tetapi kerja keras semua stakeholder, mulai Februari 2021 pengangguran turun menjadi 8,7 juta orang. Secara umum yang terdampak kondisi ketenagakerjaan turun menjadi 19 juta orang," ujarnya.

Selain itu, Ida Fauziah menjelaskan pekerjaan berat seperti ini harus dipikul bersama. Semangat optimisme menghadapi pandemi seperti ini harus terus dibangun dengan saling bergandeng tangan dan tidak berjalan sendiri menghadapi tantangan ke depan. Dengan komitmen kebersamaan ini, dirinya yakin tantangan menghadapi dampak pandemi akan dapat dilalui.

"Melihat kondisi ini yang dibutuhkan saling bergandeng tangan, tidak bisa berjalan melengok sendiri tanpa mengajak satu sama lain. Mari bersama-sama berani menatap masa depan yang lebih baik. Berani melihat beban itu akan kita pikul bersama-sama. Itu kuncinya," tegasnya.

Sementara Wakil Bupati Sidoarjo, Subandi menegaskan kebersamaan gotong royong harus terus dibangun. Apalagi di masa pandemi seperti ini. Menurutnya, untuk mengatasi pandemi tidak hanya bisa dipikul pemerintah saja. Semua pihak diharapkan ikut berperan dalam mengatasinya.

"Pemulihan ekonomi di masa pandemi Covid-19 juga harus dilakukan bersama. Termasuk unsur pengusaha dan buruh agar menciptakan ketenagakerjaan yang kondusif, aman dan nyaman. Di Sidoarjo masih relatif stabil karena adanya penguatan kelembagaan ketenagakerjaan LKS Tripartit Sidoarjo," katanya.

Lebih jauh, Subandi menjelaskan tidak dapat dipungkiri pandemi Covid-19 merubah semua tatanan kehidupan. Termasuk kondisi ketenagakerjaan di Sidoarjo. Banyak masyarakat Sidoarjo yang kehilangan pekerjaan. Hal ini menambah angka pengangguran terbuka di Sidoarjo. Bahkan saat ini angka pengangguran mencapai 10,97 persen dan menjadi yang tertinggi di Jawa Timur. Begitu pula dengan kondisi perusahaan yang ada. Terdapat beberapa perusahaan yang hengkang dan bahkan tutup.

"Problem ketenagakerjaan seperti ini menjadi tanggung jawab bersama dalam mencari solusi dan memecahkannya. Kondisi ini memerlukan pemahaman, pemikiran dan kerjasama serta solusi bersama agar kondisi ketenagakerjaan di Sidoarjo tetap aman, nyaman dan terjaga mengingat Sidoarjo sebagai kabupaten yang padat industri di semua sektor," tandasnya. Hel/Waw