Malam Kemerdekaan RI, Gus Muhdlor Beri Penjelasan Soal Keanggotaannya Sebagai Kader PKB dan NU


Malam Kemerdekaan RI, Gus Muhdlor Beri Penjelasan Soal Keanggotaannya Sebagai Kader PKB dan NU PENJELASAN - Bacabup Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali (Gus Muhdlor) memberi penjelasan soal keanggotaannya sebagai kader PKB dan NU saat bertemu warga di Desa Masangankulon, Kecamatan Sukodono, Sidoarjo, Minggu (16/08/2020) malam.

Sidoarjo (republikjatim.com) - Bertepatan malam peringatan HUT Kemerdekaan RI ke 75, Bakal Calon Bupati (Bacabup) Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali (Gus Muhdlor) menghadiri undangan warga yang berencana akan menjadi Tim Pemenangan Gus Muhdlor. Mereka yang hadir atas nama perwakilan sejumlah desa di Kecamatan Taman dan Kecamatan Sukodono itu, berdialog dengan Gus Muhdlor secara langsung.

Acara ini berlangsung di rumah H Royan di Desa Masangankulon, Kecamatan Sukodono, Sidoarjo. Dalam pertemuan itu, Gus Muhdlor dicecar beberapa pertanyaan terkait kepastiannya mencalonkan diri sebagai Bupati Sidoarjo melalui Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Selain itu, Gus Muhdlor juga ditanya tentang beberapa rumor yang beredar di masyarakat, jika dirinya bukan kader PKB maupun NU.

Menanggapi beberapa pertanyaan itu, putra KH Agoes Ali Masyhuri ini menjawab dengan tegas, jika dirinya merupakan kader PKB. Hal ini dibuktikan dengan kepemilikan Kartu Tanda Anggota (KTA) PKB. Alumnus Unair Surabaya ini juga memastikan dirinya sebagai kader NU yang saat ini masih aktif sebagai anggota Pimpinan Gerakan Pemuda Ansor Jawa Timur.

"Sebelumnya, juga ada pengurus (DPW PKB Jawa Timur) juga menanyakan hal yang sama. Akhirnya, saya kirimkan bukti KTA saya ini," tegas Gus Muhdlor dihadapan puluhan warga, Minggu (16/08/2020) malam.

Tidak hanya itu, CEO Sidoresik ini juga mengaku sejak kemunculannya sebagai Bacabup Sidoarjo, tak sedikit fitnah yang menerpa dirinya.

"Saya dibilang bukan kaderlah dan tak berkeringatlah. Yang lebih parahnya lagi saya bukan orang NU. Lah, saya ini putra Kiai NU, kok saya dibilang bukan orang NU," jelasnya.

Tidak hanya itu, Gus Muhdlor juga meyakinkan dirinya bakal mendapatkan rekomendasi resmi dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKB.

"Seandainya saya tidak mendapatkan rekom (PKB), bapak-ibu monggo tinggalkan saya," ujar putra keenam Gus Ali ini.

Sementara itu, Gus Muhdlor juga berpesan agar warga tetap menjaga kondusifitas dan kerukunan di tengah mulai memanasnya tensi politik di Sidoarjo menjelang keluarnya rekom PKB itu.

"Karena sudah menjadi komitmen beraama, siapa pun yang direkom PKB akan didukung NU dan banom-banomnya. Bapak-ibu ndak usah tukaran (jangan berselisih), kalau rekom sudah kita dapatkan semua tetap menjadi teman kita," tandasnya. Zak/Hel/Waw