Kerahkan 2 Alat Berat dan 3 Truk Bersihkan Eceng Gondok Sungai Karanggayam


Kerahkan 2 Alat Berat dan 3 Truk Bersihkan Eceng Gondok Sungai Karanggayam BERSIHKAN - Sebanyak 2 alat berat dan 3 truk untuk mengangkat eceng gondok di Afvoer Sidokare mulai Kutuk, Sidokare hingga Karanggayam, Kelurahan Pucanganom, Kecamatan/Kabupaten Sidoarjo, Sabtu (26/10/2019).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Menjamurnya eceng gondok (tanaman air) yang memenuhi sungai sepanjang hampir 3 kilometer mulai dari Kutuk, Sidokare hingga Karanggayam Kelurahan Pucanganom, Kecamatan/Kabupaten Sidoarjo menimbulkan kekhawatiran warga sekitar.

Apalagi, sebentar lagi memasuki musim hujan. Tumpukan enceng gondok itu, jika tidak segera dibersihkan dikhawatirkan bakal memicu banjir.

Mengetahui masalah itu, Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga dan Sumber Daya Air (SDA) Pemkab Sidoarjo langsung bertindak. Diantaranya mengerahkan 2 alat berat dan 3 truk untuk mengangkat eceng gondok di aliran Afvoer Sidokare itu.

Kasubag Perencanaan dan Pelaporan Dinas PU BM dan SDA, Siska Kusumawati Rahman Saputri mengatakan meski dikerahkan dua alat berat, tetapi upaya itu diakuinya masih belum optimal. Alasannya karena banyaknya eceng gondok yang sudah tumbuh dan berkembang di aliran sungai itu.

"Ketidakoptimalannya karena Afvoer di Sidoarjo ini sifatnya pematusan. Bukan sungai yang memiliki air. Sehingga saat kemarau panjang, air sangat minim. Kondisi ini memicu eceng gondok tumbuh subur," katanya, Sabtu (26/10/2019).

Siska memaparkan kendala lainnya, jumlah peralatan dan personil yang terbatas. Akibatnya upaya penanganan secara bergiliran.

"Sehingga kalah cepat dengan tumbuh dan berkembangnya eceng gondok di saluran yang minim air itu," paparnya.

Siska menambahkan, pihaknya berencana kedepan akan mensinergikan penanganan antara BBWS Brantas dan Pemkab Sidoarjo.

"Karena afvoer-afvoer yang mengalir di Sidoarjo itu merupakan saluran dari Delta Brantas," tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, eceng gondok yang tumbuh di aliran Sungai Karanggayam sudah mengakar ke dasar sungai. Saat air naik dan berarus, tanaman itu tidak bergerak dan pindah lokasi sehingga warga berharap akan adanya normalisasi sungai itu. Waw