Kades Kedungkembar : Mahasiswi Korban Kecelakaan KA Hendak Jualan Di Pasar Sore Untuk Santuni Anak Yatim


Kades Kedungkembar : Mahasiswi Korban Kecelakaan KA Hendak Jualan Di Pasar Sore Untuk Santuni Anak Yatim DOA - Sejumlah rekan kampus BEM WKS Surabaya saat bertakziah, berdoa dan tahlil di makam almarhum Ravina Okta, Senin (19/04/2021) sore.

Sidoarjo (republikjatim.com) - Tewasnya Ravina Okta mahasiswi cantik berumur 22 tahun warga Desa Kedungkembar, Kecamatan Prambon, Sidoarjo saat melintasi rel Kereta Api (KA) tanpa palang pintu menyisahkan duka mendalam bagi kedua orang tua, keluarga, kerabat dan warga setempat.

Rasa kehilangan itu, salah satunya dirasakan Kepala Desa Kedungkembar, Arieska David Susanto. Menurut Kades 37 tahun ini almarhum (Ravina Okta) orangnya baik tidak terlalu neka-neko (macam-macam). Bahkan dalam sehari-harinya santun sama orang kampung.

"Terakhir kami ketemu kemarin," ujarnya kepada republikjatim.com, Senin (19/04/2021).

Malah almarhum, kata Arieska memiliki cita-cita ingin berjualan petasan dan sandal di sepanjang jalan sebelah balai desa. Hal itu untuk mengisi waktu senggang menjelang berbuka puasa. Hasilnya, untuk menyumbang anak yatim piatu.

"Makanya, rasa sedih dan kehilangan sangat saya rasakan. Karenakan almarhum sopan santun dan baik di hadapan masyarakat. Pesan saya almarhum ]bak Vina (panggilan akrab korban), agar tenang di alam kubur dan semoga amal kebaikannya diterima disisi Allah SWT," imbuhnya.

Duka mendalam juga dirasakan Ketua Rukun Tetangga (RT) 01, Senari. Menurutnya, sosok almarhum Vina orang yang disiplin. Karena niat orang tuanya ingin menjadikan orang yang tulus dan sungguh-sungguh.

"Almarhum sempat mendaftar jadi Polwan. Dia memang sosok yang berbakti kepada kedua orang tua," ungkapnya.

Malah kata Senari, almarhum sering belanja sambil membawa catatan.

"Cak Senari ini belanjanya ibu. Setelah itu barangnya saya kirim ke rumahnya," paparnya.

Padahal, setiap belanja di tokonya, kata Senari, selalu dikirim barang belanjanya. Tidak tahu kenapa tidak seperti biasanya. Kemarin, saat memberikan catatan belanja ibunya, almarhum Vina dibawa sendiri barang belanjaannya.

"Padahal waktu belanja saya barusan bangun tidur. Saya heran kok tidak seperti biasanya barang belanjaannya dibawa sendiri," tandasnya. Zak/Waw