Hujan Deras dan Air Pasang, Picu Banjir Tiga Desa di Sidoarjo


Hujan Deras dan Air Pasang, Picu Banjir Tiga Desa di Sidoarjo BANJIR - Akibat guyuran hujan deras dan luapan air laut sejumlah desa di Kecamatan Tanggulangin dan Kecamatan Buduran, Sidoarjo terendam air banjir setinggi 10 sampai 30 meter, Minggu (02/02/2020) malam.

Sidoarjo (republikjatim.com) - Sedikitnya 3 desa yang ada di Sidoarjo terendam banjir, Minggu (02/02/2020) malam. Banjir setinggi 10 sampai 30 sentimeter ini melanda sejumlah desa di Kecamatan Tanggulangin dan Kecamatan Buduran.

Berdasarkan data yang berhasil dihimpun di lapangan menyebutkan ketiga desa yang terendam banjir itu, Desa Kedungbanteng dan Desa Banjarasri, Kecamatan Tanggulangin serta Desa Banjarkemantren, Kecamatan Buduran, Sidoarjo.

Selain disebabkan hujan deras, banjir ini juga disebabkan air Afvoer Kedungpeluk penuh karena pengaruh pasang air laut. Akibatnya, saat hujan deras air tak mengalir ke laut justru menggenangi sejumlah desa itu. Terutama di Desa Kedungbanteng dan Desa Banjarasri, Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo.

"Banjirnya memang belum tinggi, tapi sudah masuk ke sejumlah rumah penduduk di Desa Kedungbanteng dan Desa Kedungpeluk," terang Solikin warga Desa Kedungbanteng, Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo, Minggu (02/02/2020) malam.

Solikin memaparkan jika air pasang naik mulai pukul 19.00 WIB. Awalnya hanya di jalan. Namun sekitar pukul 21.30 WIB mulai masuk ke rumah-rumah warga.

"Pekan kemarin banjir, sekarang banjir lagi. Mudah-mudahan di sekolah dan SMPN 2 Tanggulangin tidak terendam banjir lagi," tegasnya.

Sementara data yang berhasil dihimpun di Relawan dan Tim Posko BPBD Pemkab Sidoarjo menyebutkan banjir di Desa Kedungbanteng dan Desa Banjarasri, Kecamatan Tanggulangin serta di Desa BanjarKemantren, Kecamatan Buduran, karena adanya hujan dengan intensitas tinggi mulai pukul 16.00 WIB di sebagian besar wilayah Kabupaten Sidoarjo. Terutama di daerah Kecamatan Tanggulangin menyebabkan air melimpah yang tidak dapat di buang ke afvoer Kedungpeluk dikarenakan pengaruh pasang surut air laut. Akibatnya terjadi genangan di Desa KedungBanteng dan Banjarasri itu.

"Penyebab banjir karena Afvoer Kedungpeluk yang Penuh karena pengaruh pasang air laut. Sekarang tim BPBD Sidoarjo melakukan kaji cepat dan pendataan. Selain itu, BPBD Sidoarjo berkoordinasi dengan pemerintah desa setempat serta memonitoring banjir secara berkala," tandas Kepala BPBD Pemkab Sidoarjo, Dwijo Prawito. Yan/Waw