Formasi Baru PCNU Sidoarjo Dilantik, Siap Terima Saran, Kritik dan Kolaborasi Semua Pihak


Formasi Baru PCNU Sidoarjo Dilantik, Siap Terima Saran, Kritik dan Kolaborasi Semua Pihak LANTIK - Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Zulfa Mustofa melantik Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama' (PCNU) Sidoarjo periode 2021-2026 di Gedung KBIH Rohmatul Ummah JL Monginsidi, Sidokumpul, Kecamatan Sidoarjo, Kamis (17/02/2022).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Jajaran Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama' (PCNU) Kabupaten Sidoarjo periode 2021-2026 secara resmi dilantik, Kamis (17/02/2022). Mereka dilantik di Gedung KBIH Rohmatul Ummah JL Monginsidi, Kelurahan Sidokumpul, Kecamatan Sidoarjo.

Pengambilan sumpah itu disampaikan langsung Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Zulfa Mustofa.

"Kami mohon partisipasi semua publik, khususnya warga NU dan para kiai untuk tak segan-segan menyampaikan saran dan kritik agar NU Sidoarjo lebih baik. Karena keterbatasan yang kami miliki, perlu masukan, saran dan kritikan yang sifatnya membangun," ujar Ketua PCNU Sidoarjo, KH M Zainal Abidin kepada republikjatim.com, Kamis (17/02/2022).

Selain itu, mantan Ketua KPU Sidoarjo dua periode ini menjelaskan Nahdlatul Ulama (NU) itu bukan hanya milik pengurus saja. Akan tetapi, milik bersama dan membutuhkan dukungan dari semua elemen warga Nahdliyin. Apalagi, NU itu milik bersama dan milik seluruh jamaah.

"Jadi tidak bisa membesarkan NU hanya dengan mengandalkan kekuatan pengurus. Akan lebih baik kalau semua saling dukung mendukung (support)," pintahnya.

Zainal berharap mendapat dukungan Pemkab Sidoarjo. Tujuannya, agar PCNU Sidoarjo terus dapat menjalin kerja sama dalam rangka membangun Sidoarjo.

"Mendapat amanah menjadi Ketua PCNU Sidoarjo cukup berat. Karena prestasi Sidoarjo dalam meraih juara umum NU Award yang diselenggarakan PWNU Jawa Timur menjadi beban pengurus baru. Prestasi itu, bukan hanya harus dipertahankan. Tetapi, harus ditingkatkan dengan kerja sama bareng. Kami yakin semua itu bisa dilalui secara bersama-sama," tegasnya.

Sementara Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar menegaskan jika dilihat dari kacamata NU, Pemkab Sidoarjo sudah memberikan kontribusi yang luar biasa. Karena itu, pihaknya meminta kepada semua pengurus yang masuk di NU itu tidak boleh cacat agama. Artinya yang masuk pengurus harus benar-benar warga NU.

"Kalau ada yang sampai menyimpang dari NU, maka harus segera dipanggil, tabayun dan dibina. Kalau sudah tidak bisa dibina, ya diamputasi," paparnya.

Tidak hanya itu, KH Marzuki Mustamar meminta warga NU agar harus mengisi masjid-masjid. Terutama sejumlah masjid dibawah naungan NU. Bahkan, meminta Bupati Sidoarjo untuk tidak mudah memberikan izin kepada pengembang perumahan jika Fasilitas Umum (Fasum) masjid tidak mau berkolaborasi dengan Pemkab dan PCNU Sidoarjo.

"Upaya ini sebagai proteksi awal untuk mencegah paham bertentangan dengan NKRI dan paham radikalisme biar tidak semakin meluas dan mengisi masjid-masjid baru," tandasnya.

Sedangkan dalam pelantikan itu disaksikan secara langsung Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, Wakil Rais Syuriyah PWNU Jawa Timur KH Agoes Ali Masyhuri, Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur KH Marzuki Mustamar serta pengurus NU di tingkat Majelis Wakil Cabang (MWC) dan Pengurus Ranting (PR).

Selain itu, dihadiri Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali, Wakil Bupati Sidoarjo, Subandi, Ketua DPRD Sidoarjo, Usman para anggota DPRD dari fraksi diluar PKB serta para pejabat di lingkungan Pemkab Sidoarjo hingga para pemangku kebijakan dari kalangan lintas agama. Hel/Waw