Festival Balon Udara Ponorogo Ketiga Diramaikan 65 Peserta


Festival Balon Udara Ponorogo Ketiga Diramaikan 65 Peserta FESTIVAL - Sebanyak 65 peserta mengikuti Festival Balon Udara yang digelar di Lapangan Desa Nongkodono, Kecamatan Kauman, Ponorogo, Rabu (12/06/2019).

Ponorogo (republikjatim.com) - Setelah sukses menggelar Festival Balon Udara pertama dan kedua, Ponorogo kembali menggelar Festival Balon Udara ketiga. Acara ini digelar di Lapangan Desa Nongkodono, Kecamatan Kauman, Ponorogo, Rabu (12/06/2019).

Festival ini kerjasama antara Polres Ponorogo dengan Direktorat Jenderal (Dirjen) Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Sedangkan penanggung jawab kegiatan ini adalah Kabid Angkutan dan Kelaikan Udara, Kantor Otoritas Bandara Wilayah III Surabaya.

Peserta Festival Balon Udara ketiga di ramaikan 65 peserta. Festival ini mampu menyedot sekitar 1000 penonton yang menyaksikan meriahnya puluhan balon udara yang diterbangkan para awaknya itu.

Festival dibuka Danlanud Iswahjudi, Marsma TNI Widyargo Ikoputra. Acara dihadiri Kapolres Ponorogo, AKBP Radiant, Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah III Surabaya diwakili Kabid Angkutan dan Kelaikan Udara , Nafhan Syahroni, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jatim diwakili Pejabat Eselon IV, Andika, Komandan Kodim 0802 diwakili Pasi Ops, Kapten Arm Winarko, General Manager Perum Lembaga Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPNPI) Cabang Surabaya (Airnav), Aulia Manager PT PLN Persero Area Ponorogo, Muh Rizlani dan Kepala Dinas Perhubungan Pemkab Ponorogo, Djunaedi.

"Berdasarkan pantauan di lapangan, ada 65 peserta dalam Festival Balon Udara. Ini perwujudan langkah pemerintah , polres dan kodim mensosialisasi larangan penerbangan balon udara secara liar. Salah satu idikatornya berkurangnya pelepasan balon udara tanpa awak di langit Ponorogo," terang Kapolres Ponorogo, AKBP Radiant kepada republikjatim.com, Rabu (12/06/2019).

Radiant menguraikan penerbangan balon udara secara liar berpotensi membahayakan Keselamatan Penerbangan. Melalui festival ini, hasilnya terdapat kecenderungan penurunan animo masyarakat atas tradisi menerbangkan balon udara tanpa awak sejak 3 tahun terakhir. Penurunan minat terlihat pada jumlah peserta. Dibandingkan Tahun 2018 lalu dengan jumlah peserta mencapai 159 balon, kini hanya sekitar 65 balon udara.

"Kriteria sesuai aturannya, ketinggian 150 meter, ditambatkan, menggunakan 3 tali agar tidak lepas. Dengan festival ini, kami berharap masyarakat punya kesadaran untuk mengurangi tradisi pelepasan balon udara tanpa awak secara liar. Hal itu bukan kegiatan posistif karena bisa menyebabkan kebakaran serta mengganggu kegiatan penerbagan," tegasnya.

Sementara Kabid Angkutan dan Kelaikan Udara, Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah III Surabaya, Nafhan Syahroni mengapresiasi kegiatan yang diprakarsai Polres Ponorogo sejak tiga tahun lalu ini. Alasannya, melalui festival ini pihaknya punya tempat untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait penerbangan balon udara secara liar.

"Meski itu sebagai tradisi, tapi memiliki dampak berbahaya. Penerbangan balon udara secara liar akan membahayakan penerbangan. Festival ini sangat berdampak positif. Karena itu kami berterima kasih kepada Kapolres dan masyarakat Ponorogo atas terselenggaranya festival ini," tandasnya. Ami/Waw