Ditinggal Mudik, Gudang Rongsokan di Krembung Ludes Terbakar


Ditinggal Mudik, Gudang Rongsokan di Krembung Ludes Terbakar LUDES - Kondisi gudang rongsokan di Desa Ploso, Kecamatan Krembung, Sidoarjo yang ludes terbakar saat ditinggal pemiliknya mudik, Selasa (04/06/2019).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Sebuah gudang rongsokan milik Ahmad Solikin (52) yang terletak di Dusun Wringinanom, Desa Ploso, Kecamatan Krembung, Sidoarjo ludes terbakar, Selasa (04/06/2019). Api membakar gudang rongsokan itu baru diketahui warga sekitar pukul 11.00 WIB.

Awalnya ada kepulan asap putih dari dalam gudang membumbung tinggi. Mengetahui peristiwa itu, warga sekitar berusaha memadamkan api dengan menggunakan alat seadanya. Namun karena angin kencang dan kondisi pintu depan gudang terkunci dari luar ditinggal pemiliknya mudik membuat api semakin cepat membesar dan menjalar membakar seluruh isi gudang itu.

"Usai mendapatkan laporan, petugas langsung menghubungi petugas Pemadam Kebakaran (PMK)," terang Kapolsek Krembung, AKP Guntoro kepada republikjatim.com, Selasa (04/06/2019).

Seketika, lanjut Guntoro sebanyak 4 unit mobil PMK datang memadamkan api. Rinciannya, 2 unit PMK Krian dan 2 unit PMK dari posko Porong. Keempat PMK itu langsung melakukan pembasahan.

"Saat petugas PMK melaksanakan pemadaman, kami mensterilkan lokasi dari warga. Karena saat kebakaran terdengar suara letusan berkali-kali dari dalam gudang itu," imbuhnya.

Bagi Guntoro api cepat membesar dan menjalar karena di dalam gudang tersebut berisi barang bekas yang mudah terbakar. Seperti kaleng, besi, kertas, kardus dan benda lainnya yang mudah terbakar.

"Dalam kebakaran itu, tidak ada korban jiwa. Kerugian korban belum dapat dipastikan karena nasih diperhitungkan. Dugaan sementara kebakaran diduga karena korsleting (hubungan arus pendek) listrik," tegasnya.

Sementara itu Guntoro memastikan selama dua hari terakhir ini telah terjadi dua kasus kebakaran di wilayah Kecamatan Krembung. Sebelumnya rumah milik Sutomo di kawasan Desa Lemujut, Kecamatan Krembung, Senin (03/06/ 2019) sekitar pukul 09.15 WIB lalu.

Kronologinya, Kumaiyah (saksi) mendapati anak kandungnya yang mengalami keterbelakangan mental lari keluar masuk rumah dari belakang menuju teras memberitahukan adanya api. Kemudian disusul berlari ke arah belakang dan terlihat api yang sudah membesar dari kayu atap rumah. Selanjutnya, korban berlari ke arah depan rumah meminta tolong dan bantuan warga sekitar. Akan tetapi api cepat membesar dan membakar langit-langit atap rumah itu.

"Tidak lama berselang 1 unit mobil PMK tiba di lokasi melakukan pembasahan. Sumber api diduga berasal dari kompor gas, yang dimainkan anak kandung korban," katanya.

Dalam peristiwa kebakaran rumah itu, korban mengalami kerugian mencapai sebesar Rp 50 juta beserta 4 unit motor yang terparkir di dapur rumah itu.

"Termasuk kerusakan rumah dan kerusakan sejumlah atap rumah korban," tandasnya. K1/Waw