Sidoarjo (republikjatim.com) - Plt Bupati Sidoarjo, Subandi menyerahkan bantuan irigasi perpompaan besar yang mencakup 90 titik kelompok tani di 16 kecamatan di wilayah Sidoarjo, Jumat (02/08/2024). Titik yang menjadi sasaran program distribusi bantuan irigasi perpompaan besar itu merupakan wilayah Sidoarjo yang rawan kekeringan.
"Program ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan air di lahan pertanian dan mendukung produktivitas pertanian di daerah yang menjadi sasaran," ujar Subandi di sela acara Launching 90 titik irigasi perpompaan besar pendelegasian kewenangan penerbitan rekomendasi BBM ke desa Tahun 2024, di Pendopo Delta Wibawa, Jumat (02/08/2024).
Subandi menyebutkan bantuan ini berupa sistem irigasi perpompaan yang diharapkan dapat membantu para petani dalam mengatasi masalah kekurangan air. Bahkan diharapkan juga mampu meningkatkan hasil panen petani.
"Bantuan dari Kementerian Pertanian (Kementan) ini semoga mampu memberikan dampak baik untuk petani di Sidoarjo. Saya ucapkan terima kasih kepada Dinas Pangan dan Pertanian (Panperta) Pemkab Sidoarjo dan Kodim 0816 yang selalu support dan peduli terhadap ketahanan pangan di Sidoarjo," imbuhnya.
Dengan distribusi bantuan swakelola kepada kelompok tani ini, Subandi berharap setiap kelompok tani dapat lebih mudah mengakses sumber air dan mengatur kebutuhan irigasi. Hal itu, sesuai dengan kebutuhan tanaman serta mendapat akses Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan mudah.
"Selain itu, petani tidak lagi terganggu adanya dampak kekeringan panjang yang kerap kali muncul. Termasuk, tidak lagi kekurangan jagung dan beras yang menjadi bahan pangan pokok," tegas mantan Kades Pabean, Kecamatan Sedati ini.
Sementara Kepala Dinas Pangan dan Pertanian (Panperta) Pemkab Sidoarjo, Eni Rustianingsih mengungkapkan bantuan pompa ini bertujuan untuk meningkatkan ketersediaan air irigasi melalui irigasi perpompaan antara 6 sampai 6 kubik. Bahkan juga diharapkan akan menambah area tanam.
"Kalau sudah mendapatkan bantuan pompa ini, maka dapat meningkatkan i Indeks Pertanaman (IP) dari sebelumnya pertahun satu kali tanam, maka di tahun selanjutnya meningkat dua atau tiga kali tanam," katanya.
Selain itu, dalam program ini, masing-masing petani mendapat bantuan yang diterima sebesar Rp 112,8 juta.
"Dengan jumlah bantuan itu bisa digunakan untuk pembangunan rumah pompa, tandon air, saluran air, pipa, pembelian pompa serta alat-alat lain untuk menunjang petani," pungkasnya. Ary/Waw
