Didukung Kementerian PAN RB, Inovasi Kopi Pahit Siap Diaplikasikan ke Seluruh Puskesmas di Sidoarjo


Didukung Kementerian PAN RB, Inovasi Kopi Pahit Siap Diaplikasikan ke Seluruh Puskesmas di Sidoarjo PAPARAN - Deputi Koordinasi dan Fasilitasi Strategi Pengembangan Praktik Terbaik Kemen PANRB Dr Ajib Rakhmawanto diterima Asisten Administrasi Umum dr Atok Irawan SpP Kepala Dinkes Dr Fenny Apridawati dan Kepala Kominfo Noer Rochmawati, Rabu (21/02/2024).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) berkunjung ke Sidoarjo. Mereka ingin melihat instansi pemerintah daerah melaksanakan dan mengembangkan inovasi yang diciptakan.

Salah satunya, inovasi pencegahan dan penurunan stunting milik Kabupaten Sidoarjo yang bernama Kopi Pahit. Inovasi Kopi Pahit atau Kompilasi Inovasi Porong Cegah dan Atasi Stunting berhasil memenangkan Top 99 Inovasi Publik Kemenpan RB.

Kedatangan rombongan Kemenpan RB dipimpin Asisten Deputi Koordinasi dan Fasilitasi Strategi Pengembangan Praktik Terbaik Kementerian PANRB, Dr Ajib Rakhmawanto diterima Asisten Administrasi Umum Setda Sidoarjo dr Atok Irawan, Sp P bersama Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemkab Sidoarjo, Dr Fenny Apridawati dan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Pemkab Sidoarjo Noer Rochmawati serta Kepala Bagian Organisasi Setda Pemkab Sidoarjo, Arif Mulyono di Delta Wicaksana Setdakab Sidoarjo,  Rabu (21/02/2024) kemarin.

Asisten Deputi Koordinasi dan Fasilitasi Strategi Pengembangan Praktik Terbaik Kementerian PANRB, Dr Ajib Rakhmawanto menyatakan dukungannya terhadap sejumlah inovasi yang ada di daerah. Termasuk, inovasi yang dikembangkan di Sidoarjo. Salah satunya, inovasi Kopi Pahit yang meraih penghargaan Top 99 Inovasi Publik Kemenpan RB, Ajib Rakhmawanto berharap inovasi Kopi Pahit yang menjadi benchmarking Puskesmas Porong dapat direplikasi ke Puskesmas lain di Sidoarjo.

"Saya berterima kasih sebagaimana kami di Kementerian PANRB. Karena Kabupaten Sidoarjo menjadi kabupaten yang memiliki track record yang luar biasa dalam menciptakan dan mengembangkan inovasi-inovasi pelayanan publik," ujar Dr Ajib Rakhmawanto kepada republikjatim.com, Rabu (21/02/2024).

Ajib mengakui inovasi pelayanan publik yang dimiliki Kabupaten Sidoarjo sangat luar biasa. Jumlahnya seratus lebih inovasi yang dibuat. Bahkan, enam inovasi milik Pemkab Sidoarjo sudah berkontribusi di tingkat nasional. Menurutnya, hal seperti ini menjadi prestasi yang patut dihargai.

"Inovasi pelayanan publik itu sangat penting. Karena pemerintah menjadi pelayan publik yang tentunya inovasi-inovasi yang ada menjadi nafas dalam memberikan pelayanan publik terbaik kepada masyarakat. Jangan sampai kita kehilangan kepercayaan masyarakat. Karena tidak mampu memberi pelayanan prima ke warga," ungkapnya.

Selain itu, Ajib berharap inovasi Kopi Pahit dapat segera diterapkan ke seluruh puskesmas yang ada di Sidoarjo. Dinas Kesehatan dimintanya berkolaborasi dengan Dinas Komunikasi dan Informatika untuk mereplikasi Kopi Pahit ke seluruh puskesmas. Harapannya, nanti inovasi itu bisa benar-benar bermanfaat dan terlaksana dengan baik.

"Tentunya saya berharap rencana aksi itu sudah ada. Sehingga kapan target replikasi itu bisa terpenuhi. Karena informasi yang kita dapatkan di akhir tahun atau awal tahun lalu, inovasi ini diterapkan di seluruh puskesmas Sidoarjo. Syukur-syukur di akhir tahun nanti inovasi Kopi Pahit maksimal diterapkan seluruh puskesmas. Setelah semua teraplikasi, maka bisa berkembang ke daerah-daerah lain," tegasnya.

Ajib menyebutkan beberapa kriteria inovasi pelayanan publik yang harus dipahami sebelum menciptakan inovasi itu sendiri. Salah satunya, memiliki hal baru atau keunikan suatu gagasan. Menurutnya, kriteria itu ada pada inovasi Kopi Pahit dari Kabupaten Sidoarjo. Baginya, inovasi Kopi Pahit menjadi terobosan baru terkait pelayanan stunting lewat aplikasi sederhana yang bisa diakses masyarakat luas.

"Harus ada novelty-nya (unsur kebaruan) dan dengan Inovasi Kopi Pahit yang dilakukan Puskesmas Porong ini terobosan baru. Dengan pelayanan stunting di situ menyediakan semacam aplikasi yang sederhana yang bisa diakses masyarakat di Kecamatan Porong. Aplikasi itu digunakan untuk mempermudah informasi agar sejumlah tindakan strategis cepat itu bisa direalisasikan," urainya.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemkab Sidoarjo, Dr Fenny Apridawati menegaskan replikasi Kopi Pahit akan dilakukan untuk menuju Sidoarjo zero stunting. Seluruh puskesmas yang ada wajib menerapkan inovasi itu. Terutama, bagi puskesmas yang angka stunting masih tinggi. Pihaknya yakin aplikasi Kopi Pahit mampu menurunkan angka stunting.

"Hal itu sudah dibuktikan Puskesmas Porong yang pertama kali menggunakannya. Entry data Kopi Pahit dari 30 puskesmas terus berproses sesuai dengan target yang ditentukan. Kemudian untuk meningkatkan kualitas data dan langkah pencegahan stunting seefektif mungkin harus dilakukan beberapa inovasi. Ke depan semisal dengan memasukkan data ibu hamil agar mencegah BBLR dan stunting," jelasnya.

Fenny menilai Dinas Kesehatan Pemkab Sidoarjo akan selalu menguatkan kolaborasi pentahelix dalam penanganan masalah kesehatan. Menurutnya, hal itu penting dilakukan untuk mempercepat penurunan stunting di Sidoarjo. Mantan Kepala Disnaker Pemkab Sidoarjo ini menyebutkan keberhasilan Kopi Pahit dalam menurunkan angka stunting berdasarkan data di Kabupaten Sidoarjo.

"Penurunan stunting dari angka 28 persen di Tahun 2020,  bisa turun secara signifikan menjadi 10,8 persen di Tahun 2021. Kemudian di Tahun 2022 tinggal 3,61 persen. Dalam inovasi Kopi Pahit di Puskesmas Porong menyasar dua hal itu. Jadi ada digitalisasi dan administrasi dalam layanan stunting. Dari efek itu stunting bisa segera teratasi  atau cepat bisa diatasi karena informasinya lebih cepat," tandasnya. Hel/Waw