Diduga Tenggak Potas, Pelajar SMK di Ponorogo Tewas di Tepian Jalan


Diduga Tenggak Potas, Pelajar SMK di Ponorogo Tewas di Tepian Jalan PERIKSA - Tim medis dan Inafis Polres Ponorogo memeriksa jenazah ADT (16) pelajar salah satu SMK warga asal Desa Wates, Kecamatan Jenangan untuk dievakuasi ke RSUD dr Hardjono Ponorogo, Kamis (08/08/2019).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Nasib nahas dialami ADT (16) pelajar salah satu SMK di Ponorogo ini. Hal ini lantaran warga Dusun Krajan, Desa Wates, Kecamatan Jenangan Ponorogo ini ditemukan warga tergelak di pinggir jalan.

Saat hendak dievakuasi ke rumah sakit dr Hardjono Ponorogo, korban meregangkan nyawanya. Diduga korban mengakhiri hidupnya dengan cara menggak racun insektisida jenis potas.

"Ketika ditemukan warga, kondisi korban sudah dalam keadaan kejang - kejang," terang Kapolsek Jenangan, AKP Kusbiantoro kepada republikjatim.com, Kamis (08/08/2019).

Lebih jauh, Kusbiantoro menceritakan korban ditemukan warga di jalur menuju Telaga Ngebel Dusun Tumpuk, Desa Kemiri, Kecamatan Jenangan, Ponorogo. Selain menemukan korban para saksi juga menemukan motor korban Honda Beat warna hijau putih bernopol AE 4691 VN beserta sebuah kunci kontaknya.

"Motor korban di parkir di pinggir jalan raya itu," imbuhnya.

Korban kali pertama, kata Kusbiantoro ditemukan saksi Wiwit (30) warga Dusun Blimbing, Desa Paringan, Kecamatan Ngebel, Ponorogo. Sekitar pukul 10.00 WIB, saksi melihat korban tergeletak di pinggir jalan raya Jenangan - Ngebel itu. Seketika memberitahukan ke saksi lain, Jahuri (50) warga Dusun Jati, Desa Ngrogong, Kecamatan Ngebel, Ponorogo yang melintas di jalan raya itu.

"Usai mendapat laporan dari Jahuri, anggota langsung menuju TKP. Saat di TKP kondisi korban sudah tidak bernyawa. Dari mulut korban keluar busa," tegasnya.

Hasil olah TKP, kata pria yang akrab dipanggil Bibin ini petugas berhasil mengamankan sejumlah barang bukti. Diantaranya satu unit sepeda motor Honda Beat, sebuah kunci kontak, satu botol insektisida jenis potas. Seketika korban langsung dievakuasi ke RSUD dr Hardjono Ponorogo.

"Hasil pemeriksaan tim medis RSUD dr Hardjono, tim Inafis Polres Ponorogo maupun tim medis Puskesmas Jenangan tidak ditemukan tanda - tanda bekas penganiayaan di tubuh korban. Korban meninggal murni karena bunuh diri dengan minum campuran insektisida jenis potas itu," ungkapnya.

Sementara usai divisum pihak keluarga dihadapan petugas sudah menerima kenyataan yang menimpa anggota keluarganya itu. Kemudian korban diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan.

"Karena keluarga menerima atas kematian korban, meminta pihak kepolisian agar tidak diotopsi, dan keluarga bersedia membuat pernyataan, akhirnya jenazah korban diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan," tandasnya. Ami/Waw