Dibekali Keahlian, Gus Muhdlor Ingatkan Lulusan Sarjana Jangan Tambah Angka Pengangguran di Sidoarjo


Dibekali Keahlian, Gus Muhdlor Ingatkan Lulusan Sarjana Jangan Tambah Angka Pengangguran di Sidoarjo WISUDA - Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali saat sambutan di acara Wisuda ke 41 mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) di Auditorium KH Ahmad Dahlan Umsida, Minggu (25/06/2023).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Di hadapan para lulusan sarjana dan tamu undangan, Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali menyoroti masalah yang masih dihadapi Kabupaten Sidoarjo. Salah satunya soal tingginya Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) yang tidak sebanding dengan tingginya Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

Bupati muda yang akrab disapa Gus Muhdlor ini saat menghadiri acara Wisuda ke 41 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) di Auditorium KH Ahmad Dahlan mengakui prestasi Kabupaten Sidoarjo Tahun 2022. Salah satunya, meraih IPM tertinggi nomor empat di Jawa Timur yakni sebesar 81,02 persen. Sedangkan tingkat pengangguran terbuka juga masih sebesar 8.80 persen atau lebih tinggi dibandingkan daerah lain di Jawa Timur.

"Tingginya IPM di Sidoarjo seharusnya menjadi sebuah prestasi yang membanggakan. Tapi, di Sidoarjo ini TPT juga tinggi. Ini karena para lulusan sarjana lebih memilih bekerja sesuai dengan bidang yang mereka ambil. Sebagai contoh kalau sudah sarjana tidak mau jika tidak bekerja di BUMN atau PNS," ujar Gus Muhdlor di sela prosesi wisuda, Minggu (25/06/2023).

Bagi Gus Muhdlor, Kabupaten Sidoarjo dengan tingginya IPM ini berhasil mencatat capaian yang luar biasa dalam sektor pendidikan, kesehatan, dan akses terhadap layanan dasar. Karena itu, dirinya meminta hal ini menjadi introspeksi semua pihak.

"Terutama lulusan sarjana Umsida. Mari bersama-sama membuka mindset kita lulus sarjana bisa menjadi enterpreneur yang mampu menciptakan lapangan pekerjaan lebih banyak lagi dan mampu mengatasi pengangguran di Sidoarjo," imbuh Bupati muda alumni Fisip Unair Surabaya ini.

Gus Muhdlor juga berpesan agar para wisudawan dan wisudawati di Sidoarjo mengantongi 3 hal pokok yang wajib dimiliki generasi bangsa saat ini. Yakni berpendidikan, memiliki keahlian khusus serta memiliki networking (jaringan) yang luas.

"Dengan tiga dasar itu, saya yakin generasi muda akan lebih cepat terakomodir akselerasinya serta menjadi lokomotif terdepan dalam menghadapi perubahan zaman. Pendidikan saat ini bertarung dengan gempuran artificial intelligence (kecerdasan buatan)," tegas Bupati alumni SMAN 4 Sidoarjo ini.

Untuk mengatasi pengangguran di Kabupaten Sidoarjo, Pemkab juga telah melakukan sejumlah upaya peningkatan kerjasama dengan pihak swasta. Hal ini untuk meningkatkan investasi dan menciptakan lapangan pekerjaan baru.

"Kami berharap peran serta, kesadaran dan kerjasama semua pihak mulai dari pemerintah, masyarakat dan sektor swasta menurunkan pengangguran secara signifikan di Sidoarjo," jelasnya.

Sementara Rektor Umsida, Dr Hidayatulloh menegaskan Umsida terus mendukung Pemkab Sidoarjo dalam upaya mendidik dan menciptakan generasi muda yang memiliki jiwa enterpreneur, berkeahlian serta memiliki jiwa sosial yang tinggi

. "Kami terus berupaya agar generasi muda saat ini tidak boleh hanya pintar saja. Tetapi juga pandai dalam mengambil peluang. Yakni menjadi enterpreneur dan mampu menciptakan lapangan pekerjaan untuk orang-orang terdekat," paparnya.

Sekedar diketahui, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sidoarjo, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Sidoarjo Tahun 2022 mencapai angka 81,02 persen atau sangat tinggi. Nilai ini mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan Tahun 2021 sebesar 80,65 persen.

Nilai IPM ini berada pada nomor urut ke 4 di Provinsi Jatim. Pertama Kota Surabaya, kedua Kota Malang, ketiga Kota Madiun dan keempat Kabupaten Sidoarjo. Sedangkan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kabupaten Sidoarjo tertinggi pertama diantara kota/kabupaten di Jawa Timur yaitu sebesar 8,80 persen. Hel/Waw