Deklarasi Peringati HANI, Pencegahan Narkoba Harus Libatkan Generasi Millenial


Deklarasi Peringati HANI, Pencegahan Narkoba Harus Libatkan Generasi Millenial DEKLARASI - Kepala BNN Sidoarjo, AKBP Toni Sugianto memimpin deklarasi anti narkoba dalam memperingati Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2019  di Lapangan Parkir Timur GOR Delta Sidoarjo, Minggu (30/06/2019).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Untuk memperingati Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) Tahun 2019 Badan Narkotika Nasional (BNN) Sidoarjo menggelar Deklarasi Anti Narkoba di Lapangan Parkir Timur GOR Delta Sidoarjo, Minggu (30/06/2019).

Deklarasi ini, selain diikuti kalangan kaum muda Sidoarjo juga diikuti Wakil Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin, Kepala BNN Provinsi Jatim, Brigjen Pol Bambang Prihambodo, Kepala BNN Sidoarjo, AKBP Toni Sugianto, serta jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Duta Anti Narkoba dan Komunitas se Sidoarjo.

Peringatan HANI setiap tahun ini untuk mengingatkan kepada seluruh elemen masyarakat agar menghindari penyalahgunaan narkoba. Selain itu, melawan penyalahgunaan obat-obatan terlarang dan penjualan obat secara ilegal.

Kepala BNN Sidoarjo, AKBP Toni Sugianto yang memimpin deklarasi anti narkoba menyatakan mendukung aparat penegak hukum dan instansi pemerintah lainnya dalam upaya pencegahan, penyalahgunaan, dan peredaran gelap narkoba.

"Para generasi millenial harus siap perang terhadap penyalahgunaan narkoba dan menggalakkan semangat anti narkoba di masyarakat dan lingkungan Pemkab Sidoarjo serta berkomitmen menjadi generasi muda yang bersih dari penyalahgunaan narkoba," katanya.

Kepala BNN Provinsi Jatim, Brigjen Pol Bambang Prihambodo menjelaskan salah satu tantangan yang dihadapi Indonesia adalah masalah kejahatan narkotika. Karena itu, Indonesia harus menyatakan perang terhadap penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika. Jika tidak ditangani secara bersama semua elemen masyarakat, maka akan merusak tatanan sosial dan ketahanan masyarakat.

"Generasi muda harus menjadi penggerak pembangunan mewujudkan Indonesia sejahtera. Generasi muda harus dilibatkan dalam kampanye pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan serta peredaran gelap narkotika. Ini karena generasi muda (milenial) dalam kesehariannya selalu menggunakan teknologi," paparnya.

Bagi Bambang, dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi, generasi milenial sangat mudah menyebarkan informasi mengenai upaya penanggulangan permasalahan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika di masyarakat. Hal ini selaras dengan tema nasional Hari Anti Narkotika Internasional Tahun 2019, yaitu Mewujudkan Milenial Sehat Tanpa Narkoba, Menuju Indonesia Emas.

"Untuk menghadapi tantangan ancaman kejahatan narkotika dibutuhkan komitmen, semangat, dan tekad yang kuat dalam mengatasi permasalahan. Memerangi narkoba sampai tuntas menjadi prioritas pemerintah bersama masyarakat," tegasnya.

Sementara Wakil Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin mengapresiasi upaya BNN Sidoarjo untuk mengenalkan bahaya narkoba kepada masyarakat luas. Menurutnya, upaya memberantas peredaran dan penggunaan narkoba memang harus terus dilakukan, terutama pada generasi muda.

"Karenanya, kami memandang perlu adanya ketegasan pemerintah melalui BNN dan kepolisian terhadap pemberantasan narkoba. Yakni menerapkan hukuman berat bagi pengedar dan bandar narkoba," pintahnya.

Wabup yang akrab dipanggil Cak Nur ini memaparkan selama ini generasi muda menjadi potensi utama dalam peredaran narkoba. Karena itu, generasi harus dilibatkan dalam pencegahan dan pembetantasan itu.

"Kalau pemakai memang perlu direhabilitasi, tapi bagi pengedar atau bandarnya harus dihukum seberat-beratnya," tandasnya.

Sementara seusai Deklarasi Anti Narkoba dilanjutkan dengan penyerahan Penghargaan kepada Penggiat Anti Narkoba. Selain itu penandatanganan dukungan anti narkoba oleh seluruh peserta deklarasi. Waw