Corona Bukan Aib, Kunci Sembuh Pasien di Ponorogo Adalah Disiplin Dan Patuh Aturan


Corona Bukan Aib, Kunci Sembuh Pasien di Ponorogo Adalah Disiplin Dan Patuh Aturan ISOLASI - Ny Sukarmi yang masih mengikuti prosedur isolasi diri di rumahnya meski sudah dinyatakan tim medis sembuh, Sabtu (18/04/2020).

Ponorogo (republikjatim.com) - Kabar kesembuhan dan kepulangan pasien yang dinyatakan positif terpapar virus Corona (Covid-19) dari RSUD dr Hardjono membuat masyarakat Ponorogo gembira. Bahkan kabar kesembuhan seorang perawat puskesmas Nailan ini diharapkan dan ditunggu masyarakat Ponorogo.

Kabar sembuh dan pulangnya Ny Sukarmi (50) berdinas sebagai perawat Puskesmas Nailan ini, selain dari konferensi pers Bupati Jum'at (17/4/2020) kemarin, hari ini juga dinyatakan pasien melalui vedio testimoni.

"Terpapar Corona itu bukan Aib. Penyakit ini bisa disembuhkan asal pasien patuh dan disiplin dengan aturan kesehatan (medis)," kata Ny Sukarmi kepada republikjatim.com, Sabtu (18/04/2020).

Dalam testimoninya, Ny Sukarmi mengungkapkan dirinya bekerja sebagai perawat Puskesmas Nailan yang sebelumnya didiagnosa positif Corona.

"Alhamdulillah pada hari Rabu (15/04/2020) hasil swab saya 3 kali negatif dan hasil foto thorax (Foto rontgen) normal. Sehingga oleh dokter dinyatakan sembuh dan diizinkan pulang. Tetapi tetap isolasi mandiri di rumah selama 14 hari," katanya dalam testimoni itu.

Sukarmi menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak atas kesembuhannya. Diantaranya kepada piham RSUD dr Hardjono Ponorogo dan tim medisnya. Selama sakit sudah memberikan pelayanan kepadanya dan teman-teman dengan baik.

"Baik kepada dokter, perawat, petugas laborat, kebersihan dan gizi saya ucapkan terima kasih atas pelayanannya selama ini. Kami ucapkan terima kasih atas support dan doa dari Pemkab dan masyarakat Ponorogo hingga saya bisa sembuh dari sakit ini. Semua harus disiplin, makan bergizi, minum vitamin dan menjalani hidup sehat," pintahnya.

Sukarmi mengaku jika penyakit corona bukan penyakit yang menyeramkan dan bukan aib. Akan tetapi sebuah wabah dari virus yang terjadi di dunia.

"Alhamdulillah keluarga saya tidak ada yang tertular. Karena saya sejak awal mulai sakit disiplin jaga jarak, rajin pakai masker dan rumah saya selalu disemprot disinfektan oleh suami," tegasnya.

Sukarmi berpesan untuk masyarakat Ponorogo agar lebih disiplin untuk memutus mata rantai Covid-19. Baginya meski Corona tidak menyeramkan, akan tetapi harus hati-hati. Yakni setiap warga harus menerapkan cuci tangan dengan sabun, tetap jaga jarak 1 - 2 meter, tetap pakai masker dan sabar tinggal di rumah untuk sementara.

"Karena Corona ini bukan aib. Ini wabah (pandemi) yang terjadi di dunia. Jangan takut, tetap harus berhati-hati. Saya pribadi dan keluarga mohon maaf yang sedalam-dalamnya, khususnya kepada tetangga, lingkungan dan masyarakat Desa Ngampel atas ketidaknyamanan selama ini," pintah Perawat Puskesmas Nailan ini.

Sementara suami Sukarmi, yakni Jemani mengaku kasihan kepada warga desanya yang sejak istrinya dinyatakan positif Covid-19 jadi sorotan warga desa lain setiap hari. Pihaknya justru kasihan ke warga Desa Ngampel.

"Karena kalau keluar desa atau ke tetangga kecamatan diusir dan tidak boleh masuk rumah," jelasnya.

Karena itu, pria 54 tahun ini merasa bersyukur atas kesembuhan istrinya. Pihaknya juga mengucapkan banyak terima kasih ke semua pihak atas doa dukungan morilnya selama ini. Lebih-lebih kepada pihak RSUD dr Hardjono.

"Mari patuhi anjuran pemerintah cuci tangan pakai sabun, jaga jarak, pakai masker dan tetap di rumah. Tidak usah takut tapi harus hati-hati serta makan makanan bergizi dan banyak minum air putih. Covid bukan aib, beri dukungan kepada pasien dan keluarga," urainya.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemkab Ponorogo, drg Rahayu Kusdarini berharap testimoni Sukarmi menjadi edukasi (pendidikan) kepada masyarakat Ponorogo. Yakni Covid bisa sembuh dengan disiplin aturan kesehatan.

"Insyaallah testimoni itu akan menjadi edukasi masyarakat Ponorogo. Mari support dan do'a kan semoga yang lain menyusul cepat sembuh dan covid hilang dari Ponorogo," pungkasnya. Mal/Waw