Cegah Stunting, Siswi SMP Negeri di Sidoarjo Dukung Program Olahraga dan Aksi Konsumsi Makanan Bergizi


Cegah Stunting, Siswi SMP Negeri di Sidoarjo Dukung Program Olahraga dan  Aksi Konsumsi Makanan Bergizi BERGIZI - Sebanyak 193 Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) di Kabupaten Sidoarjo menggelar Gerakan Nasional Aksi Bergizi Tahun 2024 sebagai upaya mencegah tingginya kasus stunting seperti di SMPN 1 Gedangan, Kamis (05/09/2024).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Sebanyak 193 Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) di Kabupaten Sidoarjo menggelar Gerakan Nasional Aksi Bergizi Tahun 2024. Kegiatan ini, sebagai upaya mencegah tingginya kasus stunting.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pemkab Sidoarjo, Dr Tirto Adi mengatakan langkah ini sebagai ikhtiar bersama untuk penurunan angka stunting di Sidoarjo. Termasuk mendukung terciptanya generasi emas.

"Kegiatan ini merupakan upaya kami untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran peserta didik dalam pencegahan stunting yang bisa dilaksanakan secara rutin di sekolah melalui 4 intervensi. Diantaranya senam pagi bersama, sarapan pagi dengan gizi seimbang, konsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) serta edukasi kesehatan dan gizi," ujar Tirto Adi saat acara Gerakan Nasional Gizi Seimbang di SMPN 1 Gedangan, Sidoarjo, Kamis (05/04/2024).

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sidoarjo, Dr Fenny Apridawati mengungkapkan kasus stunting bukan hanya terjadi saat bayi di dalam kandungan saja. Akan tetapi, sangat berpengaruh kepada kesiapan remaja putri untuk melahirkan dan menikah. Salah satunya, bebas dari anemia.

"Agar bebas anemia, selain latihan fisik dan rajin olahraga, remaja putri harus menerapkan minum sebutir Tablet Tambah Darah (TTD) sekali seminggu. Serta pemenuhan gizi seimbang dengan makanan protein hewani setiap hari," kata Fenny.

Selain itu, Fenny juga meminta kepada guru di seluruh sekolah di Sidoarjo untuk mendeteksi dini murid-murid perempuan (remaja putri) di sekolahnya terkena anemia atau tidak? Caranya dengan cek lengan tangannya.

"Mari para guru di sekolah, bisa cek sejak dini murid perempuannya. Kalau lengan tangannya kecil, maka pastikan konsumsi tablet tambah darahnya rutin untuk menghindari stunting. Kalau sudah memasuki menstruasi dan pola konsumsi yang tidak sehat serta kurangnya istirahat menjadi faktor utama remaja putri mengidap anemia," ungkapnya.

Sementara Kepala SMPN 1 Gedangan, Aris Setiawan mengapresiasi kegiatan aksi bergizi ini. Menurutnya, kegiatan Gerakan Aksi Bergizi ini contoh nyata kolaborasi antara sektor pendidikan dan kesehatan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup generasi muda.

"Semoga kegiatan ini dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan siswa dan siswi serta bermanfaat bagi para guru untuk mendapatkan pengetahuan tentang pentingnya pola makan sehat. Termasuk cara mengatasi masalah kesehatan seperti anemia untuk mencegah stunting," paparnya.

Diketahui, berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), prevalensi stunting di Sidoarjo menunjukkan tren penurunan. Pada Tahun 2022 sebesar 16,1 persen, turun di Tahun 2023 menjadi 8,4 persen. Selanjutnya, berdasarkan data hasil pengukuran balita di posyandu dari laporan Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) semester pertama bulan Juni Tahun 2024 angka stunting di Sidoarjo sebesar 2,3 persen. Ary/Waw