Bupati Sidoarjo Khawatirkan Generasi Muda Tidak Mampu Menjaga Local Wisdom


Bupati Sidoarjo Khawatirkan Generasi Muda Tidak Mampu Menjaga Local Wisdom LOKAL WISDOM - Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali meminta generasi muda untuk menjaga kearifan lokal (lokal wisdom) di setiap desa seperti ruwah Desa Singkalan, Kecamatan Balongbendo, Sidoarjo, Jumat (24/02/2023).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Tradisi baik yang ada sejak zaman dahulu diharapkan Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali dapat terus dijaga. Semisal tradisi ruwah desa atau sedekah bumi.

Menurutnya banyak hal baik dari tradisi itu. Salah satunya doa bersama bagi kebaikan desa dan masyarakat desa itu sendiri. Menurutnya tradisi seperti ini menjadi local wisdom (kearifan lokal) yang harus terus dijaga. Hal itu, disampaikan saat menghadiri ruwah Desa Singkalan, Kecamatan Balongbendo, Sidoarjo, Jumat (24/02/2023).

Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali yang akrab disapa Gus Muhdlor mengatakan local wisdom menjadi bagian dari budaya. Banyak nilai-nilai baik yang patut diturunkan kepada generasi muda. Untuk itu, generasi muda perlu diajak ikut dalam kegiatan seperti ini. Untuk mengenalkan ruwah desa itu digelar untuk apa. Dan ada apa saja di dalamnya.

"Dengan begitu, mereka akan paham sejatinya ruwah desa digelar. Jangan sampai kemudian budaya yang baik seperti ini, ruwah desa, doa bersama dan ngaji bersama bagi desanya itu tidak ada yang meneruskan," pintah Bupati alumni Fisip Unair Surabaya ini.

Gus Muhdlor sendiri khawatir generasi muda tidak mampu menjaga local wisdom yang ada. Kekhawatiran itu, sangat beralasan. Karena saat ini masyarakat dihadapkan pada gempuran digital. Menurut Gus Muhdlor, pengaruh era digitalisasi saat ini sangat luar biasa. Budaya luar dengan mudah menggeser budaya sendiri.

"Karena itu generasi muda perlu dibentengi. Caranya dengan mengenalkan budaya-budaya yang baik peninggalan nenek moyangnya. Degradasi moral saat ini tidak terasa, dulu kalau ada anak perempuan pulang jam 10 malam itu pasti jadi gunjingan tetangga, tapi tidak saat ini," tegas alumni SMAN 4 Sidoarjo ini. 

Gus Muhdlor meminta acara ruwah desa seperti ini dapat terus dilakukan. Anak-anak muda perlu dilibatkan. Jangan sampai hanya didominasi orang tua. Dirinya yakin jika ruwah desa seperti ini tetap terjaga, keberkahan akan sampai pada desa dan masyarakatnya.

"Acara seperti ini harus terus diramaikan. Kalau desanya banyak yang mendoakan, masyarakatnya banyak yang berdoa bagi desanya, Insyaallah desa ini akan aman, keberkahan akan hadir di desa ini dan juga hadir kepada masyarakatnya," paparnya.

Dalam kesempatan itu Gus Muhdlor bangga dengan para pelaku UMKM Desa Singkalan. Produk yang ditampilkan dalam ruwah desa ini sangat bervariatif. Ada 16 RT yang mampu membuat berbagai produk olahan makanan dan minuman. Kebanggaan itu, juga karena program Kartu Usaha Perempuan Mandiri (Kurma) dapat diakses dengan baik oleh Desa Singkalan.

Bantuan permodalan bagi kelompok usaha perempuan itu betul-betul dimanfaatkan dengan baik. Benar-benar, dikelola untuk berusaha. Hal itu dibuktikan dengan berbagai produk UMKM yang dihasilkan dari program Kurma.

"Bantuan permodalan dari program Kurma disini berjalan dengan baik. Terlihat berbagai display produk dari usaha perempuan mandiri di desa ini. Hal itu hasil modal awal yang kita berikan melalui program Kurma," ujarnya usai melihat satu persatu produk UMKM usaha perempuan mandiri di Desa Singkalan.

Dalam kesempatan ini, Gus Muhdlor juga menyerahkan bantuan Sembako dari Baznas Sidoarjo kepada kaum dhuafa. Hel/Waw