Bupati Sidoarjo Hadiri High Level Meeting dan Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi bersama Gubernur Jatim


Bupati Sidoarjo Hadiri High Level Meeting dan Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi bersama Gubernur Jatim RAKOR - Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali menghadiri High Level Meeting dan Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi bersama Gubernur dan Forkopimda Jatim di Hotel JW Marriot, Surabaya, Senin (20/02/2023).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Menjelang bulan Ramadhan dan Idul Fitri 2023, Pemprov Jatim menggelar High Level Meeting (HLM) dan Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi bersama Gubernur dan Forkopimda Jawa Timur, di Hotel JW Marriot, Surabaya, Senin (20/02/2023).

Salah satu yang menjadi perhatian dalam Rakor yang dihadiri Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali yang akrab disapa Gus Muhdlor ini adalah pengendalian inflasi. Terutama soal masalah ketersediaan pangan khususnya beras di pasaran.

Rapat ini dihadiri seluruh Forkopimda Jatim, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jatim, serta kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, juga dari unsur TNI dan POLRI. Rapat ini dipimpin langsung Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa.

"Kenaikan harga beras belakangan ini terjadi menjadi salah satu penyebab inflasi di Jatim," ujar Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa kepada republikjatim.com, Senin (20/02/2023).

Selain itu, kata Khofifah inflasi juga dipicu akibat kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dan volatile food. Volatile food sendiri merupakan perubahan harga untuk menjaga stabilitas komoditas harga pangan.

"Ketika terjadi krisis, maka fungsi volatile food adalah menekan harga bahan pangan meski hanya dalam jangkauan yang wajar. Kebijakan volatile food dilakukan agar menghindari kelangkaan pangan pada saat krisis terjadi," ungkap Khofifah.

Namun demikian, Gubernur perempuan di Jatim ini menegaskan sebetulnya belakangan ini harga beras sudah mulai turun dibawah Harga Eceran Tertinggi (HET) di beberapa daerah. Meski masih ada beberapa daerah dengan harga beras cukup tinggi yakni pada kisaran Rp12.000 per kilogram.

"Sebetulnya kalau beras sudah mulai banyak di bawah HET. Yaitu Rp 8.800 per kilogram dengan HET Rp 9.450 per kilogram," tegasnya.

Soal stok beras, Khofifah menandaskan untuk stok beras di Jatim masih aman. Menurutnya, pada Minggu ketiga Februari ini akan panen 60.000 ton dan Minggu keempat Februari akan panen sebanyak 70.000 ton.

"Kemudian pada bulan Maret 2023 nanti diprediksikan stok beras di Jatim akan mencapai 1.000.050 ton," ungkapnya.

Sementara terkait stok beras akan lebih digencarkan lagi dengan operasi pasar. Selain itu, memastikan tidak akan ada kekosongan di pasaran.

"Karena, 23 Maret akan masuk bulan Ramadhan dan persiapan semua stok logistik dipastikan harus aman," tandasnya. Hel/Waw