Bupati Sidoarjo Ajak Turunkan Angka Pengangguran, Disnaker Tingkatkan Kapasitas FBKK SMK di Sidoarjo


Bupati Sidoarjo Ajak Turunkan Angka Pengangguran, Disnaker Tingkatkan Kapasitas FBKK SMK di Sidoarjo BIMTEK - Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali membuka Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Kapasitas FBKK SMK Sidoarjo yang digelar Disnaker Pemkab Sidoarjo di Hotel Ijen Suites Covention Hall Malang, Selasa (21/02/2023) sore.

Sidoarjo (republikjatim.com) - Anggota Forum Bursa Kerja Khusus (FBKK) SMK se Sidoarjo diajak ikut menekan angka pengangguran di Sidoarjo. Bagi Pemkab Sidoarjo, peran forum ini sangat strategis untuk menekan pengangguran dari lulusan SMK. Untuk itu, Pemkab Sidoarjo merasa perlu meningkatkan kapasitas FBKK Sidoarjo.

Sebanyak 83 orang anggota FBKK SMK Kabupaten Sidoarjo diikutkan Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Kapasitas FBKK SMK Sidoarjo. Kegiatan yang digelar Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Pemkab Sidoarjo ini dibuka Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali di Hotel Ijen Suites Covention Hall Malang, Selasa (21/02/2023) sore. Bimtek digelar selama dua hari mulai tanggal 21 sampai 22 Februari 2023.

Bupati muda yang akrab disapa Gus Muhdlor menyampaikan satuan pendidikan penting dilibatkan untuk menekan angka pengangguran. Guru sebagai anggota FBKK memiliki peran penting dalam penyaluran alumni ke sebuah perusahaan. Karena itu, pentingnya pengelolaan Bursa Kerja Khusus (BKK) secara optimal. Hal ini tidak hanya akan memberikan dampak positif terhadap sekolah dan alumni. Tetapi, juga penurunan angka pengangguran dari lulusan SMK.

"Saya ingat angka pengangguran Tahun 2020 menurut survei BPJS yang diklarifikasikan berdasarkan jenjang pendidikan Tahun 2020 sebesar 14 sampai 15 persen itu dari SMK. Dengan jumlah kurang lebih 15 persen rasanya kurang  pantas. Karena SMK mencetak pemuda - pemuda dengan skill tinggi, tapi kenapa ternyata menganggur setelah lulus SMK," ujar Gus Muhdlor, Selasa (21/02/2023) sore.

Untuk itu, Bupati alumni Fisip Unair ini akan terus berupaya mengikis habis problematika itu. Yakni melalui peran FBKK diharapkan penurunan angka pengangguran lulusan SMK dapat terwujud. Meski disadarinya penurunan sebelumnya tidak terlalu banyak. Rinciannya di Tahun 2022 turun cukup  signifikan menjadi 10,96 persen.  Semua itu juga tidak terlepas dari intervensi Pemkab Sidoarjo yang ingin 3.000 lebih perusahaan mengisi BKK itu.

"Salah satu janji kami ada 100.000 lapangan kerja baru. Sehingga Tahun 2022 angka pengangguran dari lulusan SMK turun menjadi 10,9 persen dan turun kembali menjadi 5, 27 persen. Ini signifikan sekali. Sekarang tugas kita memastikan SMK menjadi SMK yang tangguh. Saya yakin selama semua bersinergi antara Pemkab dan kepala dinas, DPR dan provinsi maka saya yakin angka 5 persen itu akan kembali turun," pintahnya.

Gus Muhdlor menilai politik partisipatif penting digunakan dalam semua aspek pembangunan. Seperti halnya keterlibatan dunia pendidikan dalam pembangunan kesejahteraan sosial. Antara Bupati, Kepala Dinas, sekolah dan MKKS harus sama derap langkahnya.

"Kalau kita memiliki visi yang sama, maka Sidoarjo akan tetap berkibar. Ujungnya angka 5,27 persen ini akan tertata, walaupun angka yang menurut kami sudah cukup lumayan. Karena sudah pasti dibawa rata-rata Provinsi Jatim," tegas Bupati alumni SMAN 4 Sidoarjo ini.

Sementara Kepala Disnaker Pemkab Sidoarjo, Ainun Amalia menjelaskan selain untuk meningkatkan kapasitas FBKK SMK, kegiatan ini juga untuk menguatkan forum BKK sebagai jembatan kerjasama antara sekolah dan dunia kerja. Melalui forum BKK ini bisa memberikan layanan informasi soal lowongan kerja atau kesempatan bagi para pencari kerja, khususnya lulusan SMK yang ada di Sidoarjo.

"Peserta yang hadir dalam Bimtek kali ini guru SMK yang terdiri dari 83 guru SMK di Sidoarjo. Tetapi, yang masuk di dalam forum BKK dan sudah memiliki tanda daftar BKK kurang lebih ada 68 SMK. Yang belum memiliki tanda daftar BKK ada 15 sekolah. Sedangkan jumlah lulusan SMK Tahun 2022 kurang lebih 13.591 siswa," ungkap mantan Camat Prambon ini.

Ainun berharap forum BKK seperti ini bisa memproyeksikan kebutuhan tenaga kerja lulusan yang meliputi tingkat kompetensi, pemasaran, penyaluran serta penempatan tenaga kerja itu sendiri. Selain itu, lewat forum BKK dapat dimanfaatkan sebagai layanan konsultasi bagi peserta didik yang masih belajar dan atau lulus untuk memahami dunia usaha dan dunia industri di Sidoarjo.

"FBKK ini juga diharapkan bisa memberi advokasi sekolah sekitar dan menjadi imbas mendorong SMK lain untuk membentuk pusat pengembangan karir serta siswa dalam bursa kerja khusus," tandasnya.

Dalam Bimtek ini selain menghadirkan narasumber Noor Rahayu Agustinawati dari Disnaker Provinsi Jawa Timur juga menghadirkan anggota Komisi C DPRD Sidoarjo, Hamzah Purwandoyo dan Apindo Sidoarjo, Anugrah Rizki. Hel/Waw