Berupaya Raih Predikat WBBM Tahun 2021, DPMPTSP Sidoarjo Andalkan Pengembangan Layanan Sippadu


Berupaya Raih Predikat WBBM Tahun 2021, DPMPTSP Sidoarjo Andalkan  Pengembangan Layanan Sippadu KUNJUNGAN - Pelaksana Tugas (Plt) Kepala DPMPTSP Pemkab Sidoarjo, Ronny Yulianowarso saat menerima kunjungan Tim Penilai Nasional dari Kemenpan RB di Mal Pelayanan Publik (MPP) di kawasan Lingkar Timur Sidoarjo, Rabu (10/11/2021).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Pemkab Sidoarjo berupaya maksimal mampu meraih predikat Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) Tahun 2021. Salah satu upaya itu, dengan memaksimalkan inovasi pelayanan berupa Sistem Pelayanan Perizinan Terpadu (Sippadu) 2.0.

"Kami berusaha maksimal dalam mengikuti penilaian WBBM Tahun 2021 dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokasi (Kemenpan RB). Mudah-mudahan upaya maksimal teman-teman DPMPTSP ini membuahkan hasil memuaskan," ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala DPMPTSP Pemkab Sidoarjo, Ronny Yulianowarso di sela menerima kunjungan Tim Penilai Nasional Kemenpan RB, di Mal Pelayanan Publik (MPP) di kawasan Lingkar Timur Sidoarjo, Rabu (10/11/2021).

Karena itu, kata Ronny yang juga menjabat Sekretaris Bappeda Pemkab Sidoarjo ini, selama penilaian dirinya selalu menyampaikan sejumlah keunggulan pengembangan aplikasi Sippadu 2.0. Bahkan juga membutuhkan sejumlah perbaikan ditambah tuntutan pandemi Covid-19 yang mengharuskan pengurangan tatap muka.

"Kami berupaya mengoptimalkan pelayanan (perizinan) itu secara online. Saat pandemi mulai mereda hingga menjadi normal, layanan perizinan di MPP mulai dibuka kembali untuk pertemuan tatap muka. Tetapi, pelayanan online tetap jalan. Termasuk inovasi layanan Prime Service juga diharapkan bisa menjadi poin penilaian meraih target predikat WBBM itu," tegasnya.

Sementara Tim Penilai Nasional Kemenpan RB, Alfian Lisdias Ismanto menjelaskan tujuan penilaian ini untuk memastikan program pembangunan Zona Integritas (ZI) menuju Wilayah Birokasi Bersih dan Melayani (WBBM). Bahkan benar-benar bisa diimplementasikan dengan baik dan bisa membawa manfaat nyata bagi masyarakat Sidoarjo.

"Selain itu, bisa berdampak pada kinerja dan penguatan integritas di kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN)," paparnya.

Dalam penilaian ini, kata Alfian ada delapan area perubahan yang bisa diekplorasi. Diantaranya manajemen perubahan, yakni bagaimana mengelola perubahan-perubahan itu agar resistensinya minim. Kemudian bisa mengubah mindset dan kulturset pegawai (ASN) agar bisa memperbaiki intregitas, layanan dan kinerja.

"Kami berharap untuk menjaga konsistensi ini dan tetap terus menerus, tidak peduli berpredikat apa tidak, tapi semangat pembaharuan, integritas dan layanannya tetap diutamakan," tandas Alfian sambil menyebut hasil penilaian biasanya diumumkan dengan memberikan penghargaan pada Desember 2021 mendatang. Hel/Waw