Sidoarjo (Memo X) - Perhelatan sejarah halal bihalal di Indonesia ada sejak era Presiden Soekarno Tahun 1948 yang dicetuskan KH Wahab Chasbulloh dan Ro’is Syuriyah Nadlatul Ulama (NU), KH Masdar Farid Mas’udi. Tujuannya, untuk meradam situasi politik yang tidak sehat di Indonesia.
Hal ini disampaikan Ketua DPRD Sidoarjo, Sullamul Hadi Nurmawan dihadapan Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) dan seluruh anggota DPRD Sidoarjo, Sekretariat Dewan, jajaran Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Selasa (11/06/2019).
"Dulu Presiden Soekarno meredam situasi politik dengan mengundang para tokoh Indonesia untuk halal bihalal. Mengajak bersalaman tangan saling memaafkan. Akhirnya situasi politik menjadi redam," ucap Ketua DPRD Sidoarjo, Sullamul Hadi Nurmawan.
Untuk itu, lanjut pria yang akrab dipanggil Gus Wawan ini Pemerintahan Sidoarjo, diharapkan yang selama ini antara eksekutif dan legislatif ada perbedaan pendapat, itu harus dimaklumi. Oleh karena itu, momen hari raya Idul Fitri ini, yang sebelumnya kinerja pemerintahan libur Hari Raya Idul Fitri, kini saatnya untuk bekerja keras lagi.
"Sekarang sudah saatnya bekerja. Sebelum bekerja rapat paripurna, kita mulai dengan halal bihalal. Supaya kerja yang kita lakukan jadi halal. Maka kita harus saling memaafkan," ungkapnya politisi PKB ini.
Sementara usai memberikan sambutan, sekitar 40 anggota dewan bersama istri masing-masing berdiri di depan dan mulai bersalaman dan berjabat tangan dengan Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah, Forkompimda dan jajaran Kepala OPD Pemkab Sidoarjo. Waw