Banjir di Jalan Raya Juanda Belum Surut, Sejumlah Motor Mogok


Banjir di Jalan Raya Juanda Belum Surut, Sejumlah Motor Mogok PENGATURAN - AKP Sugeng Sulistyono tampak sibuk mengatur arus lalu lintas di JL Raya Juanda yang tergenang banjir agar tidak memicu kemacetan panjang, Senin (21/01/2019).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Banjir yang menggenangi JL Raya Juanda antara setinggi 50 sampai 75 sentimeter sejak Minggu (20/01/2019) malam hingga Senin (21/01/2019) belum surut. Akibatnya memicu kemacetan di jalan utama sejak keluar dari Terminal 2 Bandara Juanda Sidoarjo.

Banjir paling parah terjadi di depan Hotel Utami. Kedalam banjir mencapai 75 sentimeter. Banjir ini selain disebabkan guyuran hujan deras juga disebabkan sejumlah saluran air (drainase) masih banyak yang mengalami kebuntuhan.

Akibatnya air banjir itu tak kunjung surut hingga 12 jam lebih. Bahkan sejumlah pengendara motor mengalami mogok lantaran memaksa menerjang banjir yang disertai ombak karena banjir dilalui kendaraan roda empat atau lebih.

"Saya terpaksa melalui jalan utama ini. Karena setiap hari kami bekerja melalui JL Raya Juanda ini. Mau ikut jalur alternatif juga takut mala tersesat," ucap Khambali pria pengguna motor yang mogok kepada republikjatim.com, Senin (21/01/2019).

Sejumlah petugas Satuan Lantas, Polresta Sidoarjo terpaksa mengatur arus lalu lintas di jalur yang dipenuhi genangan air itu. Selain menghindari kemacetan panjang juga agar tidak semakin banyak motor yang mogok.

Perwira Pengendali Banjir JL Raya Juanda, AKP Sugeng Sulistyono menegaskan karena banjir tak kunjung surut maka seluruh kendaraan yang keluar dari bandara Juanda yang menuju Surabaya dan Sidoarjo dialihkan. Menurutnya untuk kendaraan roda empat atau lebih diminta masuk menuju JL Tol Juanda. Sedangkan kendaraan roda dua dialihkan melalui jalan-jalan alternatif menuju perkampungan dan pedesaan di sekitar JL Raya Juanda itu.

"Pengalihan arus ini agar arus lalu lintas yang tersendat bisa semakin lancar. Kalau semua memaksa menerjang banjir kemacetan bisa makin panjang," tegasnya.

Selain itu, lanjut Sugeng banjir di JL Raya Juanda sudah dilaporkan ke Pemkab Sidoarjo. Akan tetapi belum ada tanggapan dari dinas maupun Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang berwenang.

"Seharusnya ada pompa air yang bisa mengurangi volume air banjir ini. Karena banjir disebabkan bukan hanya hujan deras tetapi saluran drainase kurang lancar," pungkasnya. Waw