Atasi Banjir Porong dan Tanggulangin, PUPR Kerahkan 2 Unit Mesin Pompa


Atasi Banjir Porong dan Tanggulangin, PUPR Kerahkan 2 Unit Mesin Pompa SEDOT BANJIR - Dua mesin Pompa Air Dinas PUPR Pemkab Sidoarjo berkapasitas 300 liter per detik dioperasionalkan di Desa Kedungsolo, Kecamatan Porong untuk mengatasi banjir di Kecamatan Porong dan Kecamatan Tanggulangin, Minggu (18/02/2018).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Untuk mempercepat pengurangan volume dibit air banjir yang menggenangi di beberapa tempat di wilayah Kecamatan Porong dan Kecamatan Tanggulangin, terutama di Sungai Ketapang dan JL Raya Porong lama penghubung Sidoarjk-Malang Dinas PUPR Pemkab Sidoarjo beserta Pusat Pengendalian Lumpur Sidoarjo(PPLS) mengerahkan 2 mesin pompa penyedot air. Masing-masing pompa ini berkapasitas 300 liter per detik untuk dibuang ke Kanal Sungai Porong.

Kedua mesin pompa ini dioperadionalkan di Dusun Kedungkampil, Desa Kedungsolo, Kecamatan Porong dan di Lingkungan Gempol Sampurno, Kelurahan/Kecamatan Porong. Seketika banjir perlahan-lahan surut dan akses JL Raya Porong kembali normal dan dapat dilalui kendaraan roda dua dan roda empat atau lebih.

Kepala Bidang Operasional Dinas PUPR Pemkab Sidoarjo, Agus Hidayat mengatakan kedua unit mesin pompa air ini masing-masing berkapasitas 300 liter per detik. Keduanya dioperasikan untuk mempercepat pengurangan volume dibit air banjir yang merendam JL Raya Porong lama dan pemukiman warga.

"Kedua unit mesin pompa selama 24 jam. Banjir yang merendam fasilitas umum dapat berkurang secepatnya hingga JL Raya Porong kembali dapat dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat," katanya, Minggu (18/02/2018).

Untuk mengatasi banjir, lanjut Agus pihaknya sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak dan instansi terkait di Kabupaten Sidoarjo seperti PPLS. Harapannya, masalah banjir dapat diatasi secara bersama-sama. Bahkan setiap detik dan setiap jam dilakukan pengukuran volume ketinggian air.

"Dari awal kami memang fokus di JL Raya Porong untuk mengurangi volume banjir agar pengendara kembali dapat melintas," tegasnya.

Sementara Fatimah warga Desa Gempolsari, Kecamatan Tanggulangin menilai tidak dipungkiri setiap musim hujan tiba, JL Raya Desa Kalitengah sampai Desa Gempolsari, Kecamatan Tanggulangin dapat dipastikan terendam banjir. Hal ini dikarenakan faktor Sungai Ketapang mengalami pendangkalan dan airnya meluap ke jalan serta merendam rumah warga. Menurutnya, sampai saat ini belum ada tanggapan serta penanganan serius dari Pemkab Sidoarjo.

"Kami mewakili warga berharap segera dilakukan normalisasi di Sungai Ketapang. Minimal setahun sekali karena kondisi sungai sekarang terdapat banyak endapan lumpur," pintahnya. ST1/Waw