Angka Stunting Naik 1,3 Persen, Bupati Sidoarjo Bakal Turun Intervensi Ajak Semua OPD Terkait Bergerak Bersama


Angka Stunting Naik 1,3 Persen, Bupati Sidoarjo Bakal Turun Intervensi Ajak Semua OPD Terkait Bergerak Bersama STUNTING - Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali bakal turun sendiri untuk menurunkan angka stunting yang naik 1,3 persen selama 2 tahun terkahir saat peringatan Hari Gizi Nasional (HGN) di Pendopo Delta Wibawa, Kamis (16/02/2023).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Langkah tegas bakal diambil Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali. Hal ini, setelah Bupati muda yang akrab disapa Gus Muhdlor ini mendapat informasi angka kasus stunting di Sidoarjo naik 1,3 persen.

Berdasarkan datanya, pada Tahun 2021 kasus stunting diangka 14,8 persen. Kemudian pada Tahun 2022 kasusnya naik mencapai 16,1 persen. Putra KH Agoes Ali Masyhuri itu meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk segera melakukan upaya percepatan penurunan stunting. Bahkan jika kasus stunting tidak kunjung menurun, Gus Muhdlor akan turun sendiri mengintervensi OPD terkait di lingkungan Pemkab Sidoarjo.

Dalam momen peringatan Hari Gizi Nasional (HGN) di Pendopo Delta Wibawa, Gus Muhdlor menegaskan persoalan stunting tidak boleh dianggap remeh. Dirinya mengaku prihatin dengan naiknya kasus stunting di Sidoarjo itu.

"Kami meminta upaya yang lebih serius lagi bisa segera dilakukan bersama-sama. Semua OPD Pemkab Sidoarjo saya harap saling berkoordinasi dan bekerjasama. Tidak hanya dilakukan Dinas Kesehatan Sidoarjo saja. Melainkan oleh seluruh OPD melalui programnya," ujar Gus Muhdlor kepada republikjatim.com, Kamis (16/02/2023).

Bupati alumni Fisip Unair Surabaya ini mencontohkan misalnya, Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan KB (P3AKB) Pemkab Sidoarjo. Begitu pula dengan Kader Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa (PPKBD) maupun Sub PPKBD. Perannya, sangat penting bagi upaya percepatan penurunan stunting.

"Stunting ini tidak bisa diselesaikan sendiri oleh Dinas Kesehatan, P3AKB juga harus ikut, Puskesmas juga ikut, rumah sakit rumah sakit juga perlu ikut serta PPKBD maupun Sub PPKBD juga harus terlibat semua dalam penanganannya," imbuhnya.

Bupati alumni SMAN 4 Sidoarjo ini mengaku sangat prihatin dengan kenaikan angka stunting di Kabupaten Sidoarjo.

"Karena sejak dua tahun terakhir ini, angkanya tidak mengalami penurunan. Bahkan ada peningkatan di Tahun 2021 dan 2022," tegasnya.

Karena itu, Gus Muhdlor meminta seluruh instansi yang ada untuk bersinergi. Termasuk seluruh OPD juga harus optimis untuk dapat merubahnya.

"Kenaikan hampir 2 persen ini harus bisa kita selesaikan. Kalau masalah kurang koordinasi, kurang komunikasi dan kurang sinergitas harus dapat kita hindari," pintahnya.

Selain itu, Gus Muhdlor menegaskan banyak faktor yang berpengaruh pada meningkatnya angka stunting. Tidak hanya masalah gizi saja. Namun juga masalah perilaku hidup bersih dan sehat. Karena itu, edukasi tentang stunting perlu disampaikan kepada masyarakat.

"Semisal edukasi untuk menggunakan air bersih bagi keperluan rumah tangga. Karena minum air yang di dalamnya terdapat kandungan Fe (kadar besi) yang cukup tinggi. Ketika ibu hamil meminum air ini, maka akan sangat berpengaruh terhadap janinnya," bebernya. 

Dalam peringatan HGN ke 63 Tahun 2023 ini, juga diisi dengan workshop protein hewani cegah stunting. Selain itu juga diisi lomba story telling konsumsi protein hewani dan lomba flashmob gerakan gizi seimbang.

"Termasuk lomba mewarnai isi piring ku yang diikuti oleh anak-anak TK," tandasnya. Hel/Waw