344 Nakes Dinkes dan RSUD Sidoarjo Terpapar Covid-19, Libatkan 144 Mahasiswa Kesehatan Tangani Pandemi


344 Nakes Dinkes dan RSUD Sidoarjo Terpapar Covid-19, Libatkan 144 Mahasiswa Kesehatan Tangani Pandemi Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemkab Sidoarjo, dr Syaf Satriawarman

Sidoarjo (republikjatim.com) - Sebanyak 344 Tenaga Kesehatan (Nakes) yang bertugas di Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemkab Sidoarjo dan RSUD Sidoarjo terpaksa menjalani Isolasi Mandiri (Isoman). Ini menyusul, ratusan Nakes yang bertugas di garda depan penanganan Covid-19 itu, rata-rata terpapar Covid-19.

Berdasarkan datanya rata-rata Nakes Dinkes Pemkab Sidoarjo yang menjalani Isoman itu adalah yang bertugas di 28 Puskesmas yang ada di Sidoarjo. Totalnya mencapai sebanyak 210 orang Nakes. Sedangkan di RSUD Sidoarjo yang harus menjalani Isoman ada sebanyak 134 orang.

"Khusus di Dinkes ada 210 Nakes yang harus menjalani Isoman. Tercatat ada dua bidan yang meninggal dunia karena Covid-19. Karena itu, kami bekerjasama dengan tiga perguruan tinggi kesehatan yang diperbantukan dalam penanganan Covid-19. Hasilnya ada 144 mahasiswa kesehatan yang diperbantukan menangani pandemi ini," ujar Kepala Dinkes Pemkab Sidoarjo, dr Syaf Satriawarman kepada republikjatim.com, Senin (26/07/2021).

Tidak hanya kekurangan nakes, kata Syaf pihaknya juga kekurangan tenaga pemulasaran jenazah Covid-19. Apalagi, ada warga yang menjalani Isoman meninggal dunia di rumahnya. Dipastikan kesulitan untuk merawat jenazah itu hingga pemakamannya sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) penanganan Covid-19.

"Apalagi pihak desa atau kelurahan maupun puskesmas masih harus menunggu tenaga pemulasaran dari RSUD atau rumah sakit lainnya. Pasti menunggunya kelamaan. Karena memang harus antre," imbuhnya.

Begitu pula soal rujukan ibu hamil yang terpapar Covid-19. Kata Syaf penanganan ibu hamil yang hendak melahirkan karena sudah terpapar Covid-19 juga mengalami kesulitan.

"Kami pun sulit telepon kesana kesini untuk merujuk ibu hamil yang terpapar Covid-19. Makanya peran Satgas kecamatan dan desa/kelurahan sangat dibutuhkan untuk penanganan masalah ini. Tapi, masalahnya kadang Satgas desa atau kelurahan untuk mengantarkan obat ke pasien Isoman karena Covid-19 saja tidak mau. Yang kerja justru bidan desa. Satu desa satu bidan harus mengurusi satu desa. Kan kasihan. Ini perlu adanya optimalisasi, termasuk optimalisasi pelayanan di puskemas," tegasnya.

Sementara Direktur Utama RSUD Sidoarjo, dr Atok Irawan menegaskan selama Juni 2021 RSUD Sidoarjo sudah melayani 1.127 pasien Covid-19. Rata-rata semua minta dirawat inap.

"Sekarang 134 Nakes RSUD Isoman karena gejala Covid-19. Rata semua staf dan nakes RSUD kena Covid-19 mulai tenaga pelayanan, UGD hingga petugas kamar mayat," tandasnya. Hel/Waw