12 Hari Polresta Sidoarjo Ringkus 99 Tersangka Pengedar Narkoba


12 Hari Polresta Sidoarjo Ringkus 99 Tersangka Pengedar Narkoba DIPAMERKAN - Kapolresta Sidoarjo, Kombes Pol Zain Dwi Nugroho dan jajaran memamerkan 99 tersangka dan barang bukti peredaran narkoba di Sidoarjo dipamerkan dalam hasil Operasi Tumpas Narkoba Semeru 2019 di Polresta Sidoarjo, Senin (11/02/2019).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Hanya dalam hitungan 12 hari, Satuan Resnarkoba Polresta Sidoarjo berhasil menangkap 99 tersangka dalam Operasi Tumpas Narkoba Semeru 2019. Hampir 100 tersangka kasus penyalahgunaan narkoba ini ditangkap dalam kurun waktu kurang dari dua pekan dengan jumlah perkara diungkap mencapai 77 kasus.

Para tersangka ini ditangkap jajaran Satuan Resnarkoba dan 18 polsek dibawa Polresta Sidoarjo. Mereka ditangkap dalam kurun waktu mulai tanggal 26 hingga 6 Februari 2019. Selain menangkap para tersangka, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti. Diantaranya sabu-sabu 1.084,32 gram, pil koplo 1.809 butir dan uang Rp 2.512.000 serta 58 unit Hand Phone (HP) yang digunakan transaksi.

"Hanya dalam hitungan sekitar 12 hari, kami berhasil mengungkap 77 kasus narkoba dan mengamankan 99 tersangka. Mereka ada yang bertugas sebagai pengedar, kurir dan ada pula pengedar asal Malaysia yang masuk ke Surabaya melalui penerbangan," terang Kapolresta Sidoarjo, Kombes Pol Zain Dwi Nugroho kepada republikjatim.com, Senin (11/02/2019) di halaman Polresta Sidoarjo.

Lebih jauh, Zain mengungkapkan jika yang ditangkap petugas itu adalah berstatus sebagai pengedar dan kurir. Menurutnya, dengan banyaknya kasus narkoba yang berhasil diungkap di wilayah hukum Sidoarjo ini membuktikan peredaran dan penyalagunaan narkoba di Sidoarjo masih relatif tinggi.

"Karena itu, kami terus berupaya preemtif dan preventif dalam pencegahan dan pemberantasan peredaran narkoba di wilayah Sidoarjo," imbuhnya.

Selain itu, kata mantan Sekpri Kapolri ini berbagai upaya pencegahan terus dilakukan. Diantaranya dengan cara memasukkan kurikulum pendidikan pada sejumlah sekolah di Sidoarjo. Dengan memberikan pengetahuan kepada siswa SMP tentang bahayanya narkoba.

"Selain itu, kami juga melakukan tindakan represif terhadap penggunaan dan pengedar narkoba," tegasnya.

Sementara saat disinggung jaringan narkoba yang beredar di Sidoarjo, Alumni Akpol 1997 ini menyatakan Sidoarjo adalah daerah penyangga yang wilayahnya luas dan berbatasan dengan Surabaya dan daerah lain. Hal itu menjadi salah satu faktor Sidoarjo menjadi tempat transit narkoba.

"Untuk itulah kami bakal terus melakukan penindakan secara masif terhadap peredaran narkoba. Kami juga bakal mendalami dan pengembangan semua kasus narkoba yang terungkap. Semoga dapat tangkapan yang lebih besar lagi," pungkasnya. Waw